Mohon tunggu...
Arum Butler
Arum Butler Mohon Tunggu... Administrasi - Just me.....

The Wallflower and The Wildflower Alumni Danone Blogger Academy Batch 1 Tahun 2017 www.arumsukapto.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kerokan sebagai Solusi Pertama saat Masuk Angin dan Penjelasan Ilmiahnya

26 November 2017   15:01 Diperbarui: 27 November 2017   21:29 2753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selalu siaga Balsem Lang di kantor (Dokpri)

"Sih, kepalaku bagian ini sakit. Minta tolong kerokin ya?" sambil menunjukkan kepalanya yang sakit.

Jumat kemarin (24/11/17) saat jam istirahat sekretaris di kantorku memintaku untuk mengerokin dia.  Dia merasakan sakit kepala dibagian kiri yang membuat badannya menjadi sakit dan kaku.

Akulah sang ahli Kerokan

Jangan salah paham dengan menyebutku sang ahli kerokan ya karena aku ini lebih ahli saat mengerok teman-temanku di kantor hehehe Bukan sekali dua kali aku melakukan kerokan pada teman di kantor, namun aku ini dikenal sebagai penyiksa kerokan disaat teman sekantor membutuhkannya.

Seperti yang aku lakukan ke sekretaris ini, memang awal keluhannya sakit kepala yang membuat lehernya kaku dan badannya terasa sakit semua.  Solusi pertamanya untuk mengurangi rasa sakitnya ini sang sekretaris tidak pergi ke dokter, namun menghampiriku dan memintaku untuk mengerokinya.

Dengan menyiapkan uang koin seribuan dan Balsem Lang, aku memulai mengeroknya di ruangan dia.  Aku mulai telusuri bagian punggungnya yang terasa kaku dan saat kupencet titik tertentu, ternyata pencetanku ini membuatnya teriak kesakitan. Mulai kuoleskan Balsem Lang ke kulitnya dan menggosokkan uang koin ke kulitnya.  Gosokan kerokan pertama memang hanya membuatnya masih bisa bertahan sakitnya kerokan dengan menggertakan giginya, namun setelah gosokan kerokan kelima mulai teriak.

"AAAAAA....! sakit" begitulah teriakannya yang membuat teman lainnya diluar ruangan tertawa terbahak-bahak mendengarnya.

Aku tidak tega melihatnya kesakitan seperti itu, namun ternyata sakit akibat kerokan ini malah membuatnya menunjuk titik kulit lainnya untuk dikerok. Hasilnya selalu merintih kesakitan dan menahan supaya tidak menjerit.  Sampai ada teman yang dateng dan komen " kalian ini seperti lagi ngapain aja, udah kesakitan tapi masih nambah aja dikerokin?"

Aku pun menjawab" iya nih, kalau minta kerokan awalnya cuma dititik yang sakit saja. Tapi, setelah merasakan olesan Balsem Lang di kulit malah minta ditambah area kerokannya. Ini kan membuat hasil goresan kerokanku gak cantik. "

Memang sudah kebiasaannya seperti itu dan aku sebagai pengerok menginginkan hasil kerokan di kulitnya rapi dan enak dilihatnya, tapi hasilnya selalu acak-acakan mengikuti keluhan dan instruksi temanku ini ;D  Awalnya ingin dikerok segaris saja, namun berkembang menjadi seluruh punggungnya merah gosong akibat kerokanku.

Kekuatan goresan kerokanku tergolong kuat yang menghasilkan warna merah tua dan tentunya terasa sakit, namun nyatanya teman sekantor banyak yang senang dengan hasilnya dan membuatku menjadikan andalan pertama sebagai ahli kerokan bagi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun