Agentic AI adalah konsep kecerdasan buatan yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pasif, tetapi juga mampu bertindak secara otonom dengan tujuan dan inisiatif sendiri. Dalam konteks ini, AI tidak sekadar menjalankan instruksi yang diberikan manusia, melainkan mampu mengambil keputusan, merencanakan langkah, dan menyesuaikan tindakannya berdasarkan situasi yang dihadapi. Hal ini menandai pergeseran penting dari AI tradisional menuju sistem yang lebih cerdas dan mandiri, yang dapat meningkatkan efisiensi dan kreativitas dalam berbagai bidang, mulai dari otomasi industri hingga layanan pelanggan dan pengambilan keputusan strategis.Namun, berkembangnya Agentic AI juga menimbulkan berbagai tantangan dan pertanyaan etis yang serius. Misalnya, kemampuan AI untuk bertindak secara otonom dapat memicu isu tanggung jawab atas tindakan yang diambil oleh mesin tersebut. Selain itu, ada risiko bahwa keputusan AI yang tidak transparan atau sulit dipahami oleh manusia dapat berdampak negatif, baik secara sosial maupun hukum. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan kerangka kerja yang memastikan bahwa Agentic AI dirancang dengan prinsip keamanan, transparansi, dan nilai-nilai kemanusiaan agar teknologi ini dapat memberikan manfaat maksimal tanpa mengorbankan kontrol dan etika.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI