"Baru Zuhur sih Bu.. Kapan Asarnya"
Sang ibu hanya tersenyum dan menyisipkan kata "sabar" sebagai jawaban yang paling final. Azan asar pun mengumandang, ia pun kegirangan sebab dapur sudah mulai mengepul danta aroma sedap telah mengisi seluruh sudut ruangan.
Sejam sebelum magrib semua makanan sudah tertata rapi untuk disantap, ritual menghitung pun kembali dimulai. Setengah jam serasa setengah hari, jam berjalan lama sekali. Tak sabar, iapun bertanya kepada ibunya kenapa muazin tidak kunjung azan, sebuah pertanyaan sia-sia yang takkan pernah mendapat jawaban yang berpihak padanya.
Haha.. Benar-benar masa kecilku yang bikin geleng-geleng kepala. Apa kamu juga pernah melakukannya? Â Â Â Â Â Â Â Â