Mohon tunggu...
Muhammad Azry Zulfiqar
Muhammad Azry Zulfiqar Mohon Tunggu... Ilustrator - Independent Writer

Coffee, Fee, Fee muhammadazry34@gmail.com Blog: https://horotero.wordpress.com/ Bekerja dan mencuri waktu berselingkuh dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masyarakat Indonesia dan Label Overproud

3 Maret 2021   11:49 Diperbarui: 3 Maret 2021   12:08 9325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat Indonesia umumnya senang dan merasa bangga berlebihan jika orang asing, negara lain, idola serta orang-orang penting 'mengaitkan' Indonesia atau bahkan hanya ngomong "Indonesia". Artikel-artikel dan portal berita banyak tersebar dengan berita atau info yang sebenarnya menurut sebagian orang 'tak penting' dan bahkan tak menghasilkan informasi. 

Berbagai pemberitaan dengan judul yang memancing heran seperti '5 film yang aktornya menyebutkan kata Indonesia' atau 'Pemain bola yang ternyata keturunan Indonesia' dan masih banyak lagi. Ketika Presiden Amerika Barack Obama saat dalam kunjungan ke negara Indonesia dan menyantap Bakso serta Nasi Goreng pun banyak sekali netizen Indonesia yang seakan menyambutnya dengan cara yang tak biasa. 

Fenomena youtuber asing mencoba makanan Indonesia, Om telolet, mencoba merk mie asal Indonesia, fenomena fans Rich Brian yang berlebihan dan bahkan selebriti luar negeri yang berkunjung ke suatu daerah yang mirip Indonesia pun dikira netizen sedang di Indonesia sehingga banjir komentar yang ternyata itu bukan di Indonesia.

Fenomena tersebut adalah Overproud yang dimana bangsa-bangsa negara lain  juga sudah memberi label kepada masyarakat Indonesia dengan wkwkwkland serta cukup heran terhadap masyarakat Indonesia. Overproud berarti adalah bangga yang berlebihan dimana semua yang berlebihan itu tidak baik menurut banyak orang.

Bangga kepada negara sendiri itu sangat baik dan menghargai tanah air namun yang menjadi atensi atau perhatian adalah bagaimana cara menyalurkannya? apakah sudah tepat? apakah dengan overproud malah menjadikan masyarakat Indonesia menjadi mental Inlander? yang dimana ketika orang asing mencoba suatu budaya malah ditinggikan sementara sesama orang Indonesia tidak dihargai. Padahal mental Inlander adalah mental yang memandang bangsa lain lebih hebat dengan menyanjung tinggi bangsa dan secara tak langsung menunjukkan bahwa Kita tak punya pendirian dan sikap serta cenderung merendahkan bangsa.

Ironi yang terjadi memang seperti itu dan berefek label Indonesia dijadikan sebagai 'ladang uang' bukan? buktinya? banyak sekali seperti Bule atau orang asing yang hanya berbicara "terima kasih" atau "saya makan soto" saja sudah bisa banjir view di youtube dan monetisasi akun youtubenya. Bule yang menyebut-nyebut makanan khas dan mereviewnya saja dengan label Indonesia jadi lebih mudah menarik perhatian masyarakat Indonesia. 

Tetapi masalahnya jika ada kreator dari sesama masyarakat Indonesia tidak disambut reaksi heboh positif layaknya kepada bangsa lain. Jika orang asing berkata "selamat pagi Indonesia" pasti reaksi positif tiba dan jika orang Indonesia berbicara bahasa inggris? akan dicap sok inggris atau bahkan menjadi korban bully ketika salah grammar dan pronunciation.

Itulah contoh ironi yang terlihat di dunia nyata. Ternyata overproud justru bisa memberikan efek yang tak disadari negatif sebagai bangsa. Efek mental Inlander, inferiority complex atau terlalu merendahkan diri, lebih menekankan support kepada bangsa lain dan kurangnya perhatian dengan support sesama bangsa. 

Bangga boleh hanya saja apa yang sedang dibanggakan dari hal yang bukan berbau prestasi atau pencapaian? jika hal berbau prestasi boleh saja. Tapi memang hal non-prestasi nyatanya membuat bangsa lain jadi keheranan. Banyak bangsa lain mengatakan "Why are Indonesians so overproud?" padahal hanya dengan om telolet, eta terangkanlah, judul berita dan apapun itu.

Bahkan untuk makanan khas budaya kebanggaan, apakah orang jepang overproud terhadap sushi yang gerainya banyak di seluruh dunia dan bahkan orang Indonesia memproduksinya sendiri? apakah bangsa Korea overproud dengan Kimchi yang mendunia? membanjiri komentar dan menyanjung bangsa lain akan seperti mental Inlander. Masyarakat Indonesia lebih baik mengapresiasi, bukan terlalu menyanjung layaknya trending yang berulang-ulang dan cenderung membosankan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun