Bismillah...
Sebelumnya mohon izin untuk dapat share pengalaman saya pada hari ini Tanggal 28 Februari 2018. InsyaAllah pada Bulan Depan saya akan menjalankan Ibadah Umroh, mohon doa semuanya semoga lancar dan diberi kesehatan. Untuk mempersiapkan perjalanan tersebut, ada satu kewajiban yang harus saya penuhi yaitu Vaksin Meningitis (wow apa ini?).Â
Ternyata berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2016 antara lain dijelaskan bahwa "Setiap orang yang akan melakukan perjalanan internasional dari dan ke negara terjangkit dan/atau endemis penyakit menular tertentu dan/atau atas permintaan negara tujuan wajib diberikan vaksinasi tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.", dan ternyata (lagi) Arab Saudi termasuk Negara yang masih tergolong Negara yang endemis Meningitis yang mematikan, jadi Vaksin Meningitis tersebut wajib dilakukan paling lambat empat belas hari sebelum keberangkatan.
Selanjutnya, saya kebetulan berdomisili dan bekerja di Jakarta Pusat, sehingga saya langsung mencari informasi via internet terkait dengan Vaksin Meningitis tersebut di area DKI Jakarta. Dari awal saya berpikiran bahwa semua Rumah Sakit mempunyai vaksin tersebut, namun ternyata hanya beberapa Rumah Sakit atau Unit Kesehatan tertentu yang menyediakan pelayanan pemberian Vaksin Meningitis (?). Setelah berselancar di dunia maya, saya mendapatkan info beberapa Rumah Sakit yang menyediakan vaksin meningitis area DKI Jakarta sebagai berikut:
- KKP Tanjung Priok Wilker Marunda
- KKP Tanjung Priok Wilker Sunda Kelapa
- KKP Kelas I Tanjung Priok
- KKP Bandara Soekarno Hata
- KKP Bandara Halim Perdana Kusuma
- Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
- Rumah Sakit Persahabatan
- Rumah Sakit Fatmawati
- Rumah Sakit Haji Jakarta
- Asrama Haji Bekasi
- Garuda Sentra Medika
Atas pertimbangan tersebut, saya coba iseng cari informasi atau artikel yang membahas suntik Vaksin Meningitis, dan akhirnya saya menemukan sebuah tulisan di Kompasiana yang sangat merekomendasikan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, karena merupakan Rumah Sakit yang baru mendapatkan izin untuk program dimaksud sehingga belum ada antrian dan prosesnya sangat cepat. Awalnya saya ragu juga, soalnya tulisan tersebut ditulis pada pertengahan Tahun 2017, dan pertanyaan di kepala saya, "apakah masih relevan dengan kondisi sekarang?".
Namun, dengan pertimbangan alamat Unit Kesehatan yang lain, yang kebanyakan di area Pelabuhan maupun Bandara (yang bayangan saya pasti padat karena ditempat seperti itu kan banyak orang dan aktivitas, heheheh...), akhirnya tanggal 27 Februari 2018 saya memutuskan untuk keesokan harinya saya memilih dan berangkat ke RS PON, dengan terlebih dahulu meminta izin ke pimpinan di kantor, karena terpaksa harus dilaksanakan di jam kerja (RS PON hanya melayani di Hari Senin, Rabu, dan Jumat pada Pukul 08.00-13.00 WIB). Semua persyaratan sudah saya siapkan pada sore hari antara lain :
- Formulir yang diunduh di website RS PON;
- Pas Foto berwarna 4x6;
- Fotokopi KTP dan Paspor;
- Bukti keberangkatan Umroh;
Udah deh udah tenang, semua persyaratan udah lengkap, besoknya tinggal berangkat ke lokasi.
Eits, namun malam sebelum saya mematikan komputer, saya coba browsing kembali mencari informasi atau share pengalaman soal vaksin meningitis yang lainnya sebagai second opinion, akhirnya menemukan link sebagai berikut Â
Wahhhhh, ternyata kondisinya sudah berubah, bahkan antrian harus dimulai sebelum pukul 06.00 pagi dan bisa apes kehabisan stock atau kuota yang katanya hanya 100 per hari. Wowww!!! Semangat mendadak hilang, namun karena ini wajib akhirnya (ditambah doa) saya menemukan info soal vaksin meningitis di website
Daaannnn baru tahu kalau bisa Daftar Via Online, cukup isi data dan upload Paspor saja, kita juga bisa milih tanggal kedatangan, tempat pelaksanaan vaksin dan diinfokan scara jelas kuota yang tersedia secara angka (yang berarti kita gak bakalan kehabisan kuota selama hari yang kita pilih masih terantum kuota tersedia).
Cusss, malam itu akhirnya saya mencoba daftar onlinedan memilih lokasi di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok pada tanggal 28 Februari 2018 (di aplikasi tertulis kuota masih 294 vaksin, Woww!!) dan setelah upload Paspor yang diakhiri dengan konfirmasi pendaftaran, akhirnya saya mendapatkan Bukti Daftar Online yang wajib dicetak dan dibawa saat datang di lokasi.
