Mohon tunggu...
Arsyad Hafizh
Arsyad Hafizh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tren Add Yours Challenge Instagram, Berujung pada Kegelisahan

17 Januari 2022   10:32 Diperbarui: 17 Januari 2022   10:47 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Belakangan ini sempat ramai menjadi perbincangan netizen terkait dengan tren Add Yours Challenge di Instagram. Banyak pengguna Instagram yang merasa tertantang kemudian mengikuti challenge ini. Item dalam Add Yours Challenge yang diekspos juga banyak meminta penggunanya menyebut data pribadi mulai dari foto, nama panggilan, nama ibu kandung, tanggal lahir sampai kepada foto selfie dengan KTP dan masih banyak yang lainnya. Tren ini dirasa mulai meresahkan masyarakat semenjak ada akun yang membagikan cuitannya di Twitter. Ada salah satu akun membagikan thread yang menceritakan pengalaman teman mereka menjadi salah satu korban penipuan karena mengikuti tren Add Yours Challenge Instastory di Instagram, yang disebut telah membagikan nama panggilan pribadinya.

Jika dilansir dari laman Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO), hal ini bisa disebut sebagai sebuah rekayasa sosial atau social engineering dengan menggunakan teknik manipulasi psikologi agar individu maupun kelompok mau untuk melakukan sesuatu secara sukarela tanpa paksaan. Masalah ini muncul saat seseorang sedang tidak sadar karena efek kelelahan, capek, emosi tinggi dan lain sebagainya. Sehingga ketika melihat ada sesuatu yang membuat mereka merasa tertantang, maka akan segera mengikutinya tanpa memikirkan resiko kedepannya.

Dari laman KBGO atau Kekerasan Berbasis Gender Online, kebocoran data kita dapat terjadi dikarenakan beberapa informasi pribadi kita yang tersebar. Mulai dari nama lengkap, panggilan, nama ibu kandung, nomor identitas KTP, NPWP, alamat rumah, nomor kontak pribadi, karakteristik pribadi kita, informasi aset dll. Keseluruhan ini harusnya bisa dijadikan standar kita untuk memprotect informasi pribadi dengan tidak sembarangan membagikannya. Informasi pribadi sebaiknya kita keep saja untuk diri kita pribadi.

Sebelum itu, alangkah baiknya jika kita memahami terlebih dahulu tentang literasi digital atau pemahaman mengenai teknologi digital. Menurut wikipedia, Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat dan patuh hukum sesuai dengan kegunaannya dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Zacchetti, literasi media adalah kemampuan untuk mengakses, untuk memahami dan mengevaluasi secara kritis isi media dan aspek media yang berbeda, serta untuk menciptakan komunikasi dalam berbagai konteks.

Literasi media berhubungan dengan semua media, termasuk televisi dan film, radio dan rekaman music, media cetak, internet dan teknologi komunikasi digital lainnya. Jika dilihat dari teori literasi digital, kemampuan untuk menggunakan sosial media sudah menjadi hal yang sangat lazim. Namun untuk paham secara menyeluruh dan bijak dalam menggunakannya masih sangat minim dari harapan. Kemajuan teknologi memberikan dampak yang baik tetapi juga akan muncul dampak buruk bila kita tidak bijak menggunakannya.

Budaya kontemporer dan media tentang tren Add Yours Challenge di Instagram, merupakan fenomena yang terjadi masa kini, dimana kebutuhan seseorang untuk mendapat perhatian atau notice dari orang lain menjadi sebuah kepentingan. Tren ini sebenarnya melatih kita untuk bijak dalam bermedia sosial. Mungkin hal ini akan menjadi sesuatu yang menarik dan lebih seru jika kita mengerti batasan. Misalnya hanya mengikuti item challenge tentang musik kesukaan, makanan kesukaan atau hobby yang kita sukai. Yang tujuannya untuk berinteraksi dengan followers atau pengguna Instagram lainnya, yang sama sekali tidak yang berkaitan dengan data pribadi. Bila sudah mengarah kepada informasi pribadi, sebaiknya kita hindari saja. Sebab secara tidak sadar banyak orang yang memiliki niat jahat sedang mengamati kita. Ketika kita lengah, maka diri kita, keluarga kita maupun orang-orang disekitar kita akan ikut terkena imbasnya.

Dari contoh kasus yang dibagikan salah satu pengguna akun di Twitter, memberikan pelajaran kepada kita untuk lebih bijak dalam bersosial media. Dari kasus yang ada, bukan hanya diri kita sendiri yang dirugikan, orang disekitar kita pun akan ikut merasakannya. Rekayasa sosial atau sosial engineering merupakan ancaman yang sangat berbahaya bagi kita. Ancaman ini muncul bukan dari oknum yang bekerja secara ekstra menggali dan mencari informasi pribadi kita. Namun mereka memberikan permainan yang pada tujuannya untuk memanipulatif kita, sehingga kita tidak sadar sedang melakukan kesalahan yang sangat besar.

Dari keseluruhan artikel diatas dapat kita simpulkan bahwa ancaman kejahatan di sosial media merupakan imbas dari keteledoran atau kesalahan kita secara tidak sadar. Pemberian informasi pribadi yang kita rasa hanya sebagai permainan tren yang sedang ramai dikalangan masyarakat, justru berpotensi sangat buruk bagi kita dan orang-orang disekitar. Oleh sebab itu, sesuai dengan teori literasi digital yang sudah ada, diharapkan kita untuk lebih memahami kembali dan lebih bijak lagi dalam menggunakan sosial media. Tidak sembarangan mengikuti tren yang sedang ramai demi mendapat perhatian dari orang lain, tetapi lebih berhati-hati dan waspada. Informasi pribadi kita sebaiknya dijaga dengan baik, tidak sembarangan dibagikan kepada publik. Ayo lebih bijak bermedia!

Referensi Media :

https://id.wikipedia.org/wiki/Literasi_digital

https://idtesis.com/teori-lengkap-tentang-literasi-media-digital-menurut-para-ahli-dan-contoh-tesis-literasi-media-digital/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun