Sikap yang tampak terkesan ramah terhadap koruptor, dianggap telah menyakiti nurani rakyat yang paling dalam. Sehingga tak salah lagi jika Mahkamah Agung disebut sebagai tukang obral diskon hukuman.
Alih-alih para koruptor akan merasa jera, apabila perlakukan Mahkamah Agung seperti itu, maka tindak pidak korupsi pun bukannya akan dapat ditekan hingga tak ada lagi di negeri ini, melainkan justru malah akan semakin merajalela saja. ***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!