Mohon tunggu...
Abahna Gibran
Abahna Gibran Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pembaca

Ingin terus menulis sampai tak mampu lagi menulis (Mahbub Djunaedi Quotes)

Selanjutnya

Tutup

Politik

SN Jadi Tersangka, "Rakyat Indonesia" Berduka

17 November 2017   08:42 Diperbarui: 17 November 2017   09:11 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SN terbaring di rumah sakit setelah dikabarkan mengalami kecelakaan lalu lintas (Sumber: warta kota TRibunnews.com)

Bisa jadi sebanyak 18 juta rakyat Indonesia sedang gundah-gulana sekarang ini. Bagaimana pun  seorang petinggi partai politik yang mendapat amanah untuk mewakili mereka di parlemen, atau DPR RI, sekarang ini sedang berurusan dengan kasus tindak pidana korupsi. Terlebih lagi baru-baru ini dikabarkan juga yang bersangkutan mengalami musibah kecelakaan lalu lintas saat hendak menyambangi gedung KPK.

Merujuk pada hasil perolehan suara partai Golkar pada Pemilu 2014 lalu, parpol yang sekarang ini dinakhodai oleh Setya Novanto mendapat dukungan sebanyak  18.432.312 (14,75 persen) suara. Artinya dari sekitar 250 juta rakyat Indonesia, maka sebanyak itu pula yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada partai berlambang pohon beringin itu.

Suara sebanyak itu termasuk peringkat kedua terbesar setelah PDIP yang bertengger di urutan pertama. Oleh karena itu bila sekarang ini  pihak Setya Novanto melalui pengacaranya yang bernama Fredrich Yunadi mengklaim kliennya sebagai orang besar, dan terhormat, memang benar nyatanya. Bahkan tak berlebihan jika rakyat Indonesia merasa sebanyak yang disebutkan di atas (pendukung partai Golkar) sedang gundah-gulana, dan merasa kecewa atas perlakuan KPK terhadap pimpinannya.

Akan tetapi dari sekian banyak pendukungnya itu, tidak menutup kemungkinan juga apabila kegundahannya itu bukan lantaran Setya Novanto mengalami kecelakan lalu lintas, bukan karena ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP yang merugikan negara sebesar Rp 2,3 triliun. Bukan. Bukan karena itu.

Melainkan karena merasa menyesal telah menitipkan suaranya kepada partai Golkar. Dirinya merasa malu karena kepercayaan yang diserahkannya pada Pemilu 2014 itu ternyata telah salah alamat.

Padahal sesaat sebelum memberikan suaranya, dirinya begitu yakin dan percaya dengan orasi yang berapi-api dari juru kampanye partai itu yang didengarnya di lapangan sepak bola, bahwa partai Golkar adalah pendukung reformasi hukum, bahwa partai Golkar akan membawa rakyat Indonesia ke arah yang maju dan sejahtera.

Orang yang pernah memberikan suaranya di Pemilu 2014 lalu kepada partai Golkar itu merasa kecewa. Dan sekaligus merasa malu kepada tetangga sekitarnya. Dirinya ternyata telah melakukan kesalahan. Salah pilih, karena terlalu percaya dengan janji-janji. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun