Klaten (29/11/2021) - Menuju penghujung tahun 2021, angka kasus positif terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Pemerintah terus menggencarkan berbagai strategi untuk mencegah dan mengurangi angka persebaran kasus Covid-19. Salah satunya adalah dengan pemerataan dan percepatan program vaksinasi di seluruh Indonesia, termasuk Provinsi Jawa Tengah.Â
Untuk mendukung program percepatan vaksinasi ini, Universitas Diponegoro bekerja sama dengan UNICEF dengan mengadakan KKN Tematik Kesehatan dengan tema "Sinergitas Antara Akademisi dan Pemerintah dalam Mendukung Pencapaian SDGs Melalui Percepatan Vaksinasi serta Pencegahan Penularan Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah".
Di tengah program percepatan vaksinasi Covid-19, ada beberapa kendala yang dijumpai oleh masyarakat. Salah satunya yaitu banyak masyarakat yang tertunda bahkan gagal untuk mendapatkan vaksin karena hipertensi yang dideritanya.Â
Namun, dari sebagian besar masyarakat yang gagal vaksin akibat hipertensi, mereka tidak mengetahui sebelumnya bahwa mereka mempunyai riwayat penyakit tersebut. Dengan melihat permasalahan ini, salah satu Mahasiswi KKN Tematik Undip x UNICEF berupaya untuk melakukan edukasi kepada masyarakat yang gagal vaksin akibat hipertensi.
Edukasi tentang gejala, pencegahan dan diet hipertensi dilakukan dengan media leaflet yang di berikan kepada masyarakat di Desa Gumul, Kec. Karangnongko, Kab. Klaten. Edukasi dilakukan dengan sistem door to door kepada masyarakat yang tertunda atau bahkan gagal vaksin akibat hipertensi.Â
Salah satu warga desa Gumul, mengatakan bahwa beliau merasa bersyukur dan terbantu dengan adanya program edukasi ini. "Walaupun sudah berobat, tetapi terkadang tensi masih tetap tinggi sehingga bingung bagaimana untuk menurunkannya," tutur Ibu Istiqomah (23/11/2021). Dengan memberikan pemahaman dan edukasi ini, diharapkan masyarakat menjadi lebih sadar akan gejala, penanganan dan pencegahan yang harus dilakukan terkait hipertensi.
Upaya pencegahan penularan Covid-19 juga perlu dilakukan kepada para pelajar yang saat ini sudah melakukan pembelajaran seccara tatap muka.Â
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sudah dilaksanakan di berbagai sekolah di Jawa Tengah sejak awal September 2021. Namun, setelah hampir dua bulan pelaksanaan PTM ini ternyata banyak warga sekolah terutama siswa-siswinya mulai abai terhadap prokes 3M. Banyak yang hanya memakai masker sebagai formalitas saja bukan untuk kepentingan kesehatannya.
 Realita yang terjadi terkait abainya siswa terhadap ketaatan prokes 3M membuat kekhawatiran adanya penularan dan terjadinya cluster baru kasus positif Covid-19 di sekolah. Dengan melihat permasalahan ini, salah satu Mahasiswi KKN Tematik Kesehatan Undip x UNICEF melakukan sosialisasi kepada siswa-siswi di SD N 2 Gumul.