Mohon tunggu...
Arwindah Kusumaningrum
Arwindah Kusumaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Tadrib Biologi 2022

Hobby saya mendengarkan musik dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berantas Diskriminasi Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

9 Desember 2022   11:04 Diperbarui: 9 Desember 2022   11:30 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Hai readers, apakah kalian tau apa itu diskriminasi ? jika belum tau mari kita simak artikel ini sampai selesai ya...agar kita paham arti tidak adanya diskriminasi dalam bingkai bhineka tunggal ika .
Menurut saya, Diskriminasi dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika ini mencakup pemikiran yang luas,maka dari itu kita akan menelaah satu persatu dan memahami di setiap konsepnya. Keragaman suku, agama, dan ras berkaitan erat dengan makna bhineka tunggal ika,yaitu" berbeda-beda tetapi satu jua". Keragaman ini merupakan suatu kondisi pada kehidupan masyarakat yang di dalamnya terdapat perbedaan di berbagai bidang. Keberagaman dalam masyarakat Indonesia ini dipengaruhi oleh faktor banyaknya jumlah suku bangsa yang tinggal di wilayah Indonesia. Keberagaman yang ada pada masyarakat bisa menjadi kekayaan bangsa Indonesia dan potensi bangsa.
Namun, keberagaman juga yang menjadi tantangan masyarakat hal itu disebabkan karena di setiap orang memiliki perbedaan pendapat yang bisa lepas kendali. Munculnya perasaan kedaerahan serta kesukuan yang berlebihan dan diikuti dengan Tindakan yang merusak persatuan, hal tersebut dapat mengancam keutuhan NKRI. Karena itu adanya usaha untuk dapat mewujudkan kerukunan bila dilakukan dengan menggunakan musyawarah dan kerja sama dengan prinsip kesetaraan, kebersamaan, toleransi dan juga saling menghormati satu sama lain.
Diskriminasi disebabkan kerena kecenderungan sikap manusia yang lebih suka membeda-bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antar golongan, gender, keyakinan beragama, aliran politik, kondisi fisik dan sosial budaya yang diduga merupakan dasar munculnya tindakan diskriminasi. Diskriminasi juga adalah bentuk perilaku negatif terhadap orang lain yang menjadi target prasangka. Yang menimbulkan rasa tidak nyaman jika duduk disamping target prasangka yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki prasangka, namun memutuskan untuk pindah tempat duduk untuk menjauhi target  prasangka adalah sebuah tindak diskriminasi. Dasar dari munculnya prasangka dan diskriminasi adalah stereotip. Walaupun dikatakan bahwa stereotip adalah menjadi dasar dari prasangka dan diskriminasi, namun tidak berarti bahwa seseorang yang memiliki stereotip negatif mengenai sebuah kelompok tentu pasti akan menampilkan prasangka dan diskriminasi.
Jika kita lihat Kembali keberadaan dua tempat ibadah yang berbeda keyakinan/kepercayaan tetapi tempat tersebut bersebelahan apa yang ada dalam pikiran kalian? Sepertinya sudah tidak asing lagi untuk kita mengetahui keberadaan dua tempat ibadah tersebut, yakni Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal yang terletak di daerah Jakarta. Semua itu tidak terlepas dari semangat toleransi dan kerukunan umat beragama di Indonesia. Atas inisiatif presiden pertama republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno ia sengaja memilih lokasi yang bersebrangan antara Katedral Jakarta, Masjid Istiqlal, dan juga berdekatan dengan GPIB Immanuael Jakarta. Baik presiden Seokarno maupun rekan-rekannya ingin menunjukkan pada dunia bahwa semangat persatuan bukan hanya di lambangkan dalam Pancasila. Melainkan juga di terapkan dalan kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
Agar tercapainya perwujudan indikator demokrasi no: 59 yang berkaitan dengan dengan kebebasan sipil, kita selaku warga negara Indonesia yang baik harus ikut andil dalam menjaga, menghormati, menghargai perbedaan-perbedaan yang terdapat di masyarakat luas. Semangat keberagaman ini yang memampukan kita untuk mencapai banyak hal, dan semua itu tentunya tersimpan dalam DNA kita masing-masing. Indonesia membutuhkan generasi yang unggul paham akan perbedaan, berwawasan luas, serta cinta tanah air. Untuk mengobarkan semangat keberagaman yang merupakan kunci dari kebangkitan nasional.  
Sekian artikel dari saya maaf jika terdapat kesalahan kata, semoga bacaan ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan dapat diimplementasikan di kehidupan bermasyarakat luas. Salam generasi muda,Salam pergerakan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun