Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Januari-Februari, Puncak Musim Hujan: Waspada 3 Banjir Ini!

12 Januari 2021   22:59 Diperbarui: 12 Januari 2021   23:20 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Banjir Masuk Rumah. Sumber: Pete Linforth on Pixabay.com

Indonesia terletak di daerah tropis. Daerah yang memiliki dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan dapat dirasakan pada bulan berakhiran ber, yakni September, Oktober, November, dan Desember. Musim penghujan identik dengan musim banjir dan perlu antisipasi bersama.

Anomali cuaca memungkinkan terjadinya pergeseran musim, termasuk musim penghujan di akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021. Bahkan, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) memprediksi puncak musim hujan terjadi pada bulan Januari-Februari 2021.    

BMKG menghimbau semua pihak terkait di Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, ataupun masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi mendapatkan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi, agar mewaspadai adanya ancaman bencana hidrometeorologi.

Sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika, BMKG bahkan meminta semua pihak terkait terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini yang bersumber langsung dari BMKG.

Peta Perkiraan Curah Hujan Bulan Januari 2021. Sumber: bmkg.go.id
Peta Perkiraan Curah Hujan Bulan Januari 2021. Sumber: bmkg.go.id
Curah hujan tinggi dan sangat tinggi dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi. Apa saja macam bencana hidrometeorologi? Apa penyebab, dampak, dan bagaimana antisipasinya? Dapat lebih jauh diulas berikut ini:

1. Banjir

Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir biasanya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi bahkan sangat tinggi. Puncak gunung yang tinggi mampu menangkap awan hujan/comulus nimbus dan mengkondensasikan dengan udara dingin di sekitarnya sehingga terbentuk hujan.

Banyaknya kawasan hutan sebagai penyangga yang rusak, menyebabkan air hujan tidak dapat diserap oleh akar pohon dan tanah. Air hujan dalam jumlah yang banyak meluncur ke wilayah yang lebih rendah. Sehingga wilayah yang lebih rendah rawan banjir.

Banjir disebabkan oleh faktor ulah manusia dan alam. Faktor ulah manusia yang abai terhadap keseimbangan lingkungan menjadi pemicu utama banjir, seperti buang sampah di sungai, tidak membersihkan gorong-gorong, dan membiarkan pendangkalan sungai.

Sedangkan faktor alam karena intensitas curah hujan yang tinggi. Penguapan air laut yang cukup luas. Pada saat hujan turun, permukaan air laut juga sedang pasang.

Akibat banjir jelas sangat merugikan aktivitas yang ada. Pusat perbelanjaan tutup dan transportasi lumpuh. Hanya tukang servis mobil dan motor yang panen raya. Jelas berpengaruh pada sektor ekonomi, sosial, budaya, dan politik.

Banjir dapat diantisipasi agar tidak terjadi dan minimal dapat dikurangi dampaknya. Perbaikan sistem drainase, kesadaran masyarakat membuang sampah, pembersihan sampah dan lumpur di sungai dan penampungan air merupakan beberapa usaha untuk antisipasi dan mengurangi dampak bencana banjir.

2. Banjir Bandang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun