Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

SMP Terbuka, Paradoks di Ujung Tanduk

7 Maret 2019   09:32 Diperbarui: 7 Maret 2019   11:07 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat Pembukaan TKB Braholo. Dokpri.

Sejenak kami berbaur dengan keriangan anak-anak. Sedang di pojok barat, siswa SMP Terbuka Wonomerto di TKB Braholo juga antusias menyambut kami. Lebih banyak putri dibanding putra. Hanya sedikit yang berseragam. Bisa dihitung dengan jari.

Kami diberi kesempatan untuk melepas lelah. Kesempatan emas untuk lebih jauh menelisik kondisi TKB Braholo. Karena baru dibuka, hanya ada satu kelas. Itupun memanfaatkan bekas kantin yang sudah lama tidak terpakai. Berdinding kayu yang mulai lusuh.

Menurut Bapak Abdur Rakhman (Kepala SDN Kedawung III), siswa SMP Terbuka Braholo berasal dari tiga dusun. Yaitu Dusun Braholo, Mlamar, dan Kedawung. Dusun ini tersebar cukup jauh. Diantara bebukitan naik turun sekitar Braholo. Namun masih bisa dijangkau oleh anak-anak yang sangat antusias belajar di TKB Braholo.

Masih menurut Kepala SDN Kedawung III, banyak siswa lulusan SD tidak melanjutkan ke jenjang SMP atau yang sederajat. Tidak adanya SMP di Braholo dan akses jalan yang sulit ke pusat kecamatan, penyebab lulusan SD enggan melanjutkan ke jenjang SMP. Apalagi jika musim penghujan. Jalanan sangatlah sepi. Sepanjang badan jalan licin berbatu. Menanjak dan menurun cukup curam. Susah bagi kendaraan bermotor bergerak. Bahkan beberapa sepeda motor guru harus berselempang rantai di rodanya.

Sepeda motor menjadi andalan melanjutkan ke jenjang SMP di ibukota kecamatan. Memakai sepeda ontel sangatlah tidak mungkin. Mengingat akses jalan yang berat bagi anak-anak yang ada di sekitar Dusun Braholo. Untuk dapat bersekolah dan mondok di pondok pesantren, terkendala faktor ekonomi. Mayoritas masyarakat kurang mampu. Rata-rata bekerja sebagai buruh batu. Juga memanfaatkan lahan kering untuk berladang. Mustahil bagi mereka membeli sepeda motor. Apalagi membiayai anak untuk mondok dan bersekolah.

Konklusi

Lulusan SDN Kedawung III di Dusun Braholo di atas angka dua puluh. Jumlah lulusan yang tidak sedikit. Perlu diperhatikan kelanjutan pendidikannya. Dibukanya SMP Terbuka Wonomerto di TKB Braholo diharapkan dapat mengikis dampak negatif anak putus sekolah. Mengapa? Karena sedikit banyak dan juga faktor ekonomi, telah dan akan menyeret anak putus sekolah terkontaminasi "hal negatif". 

Pernikahan dini dan terjebak "kupu-kupu malam" sangat perlu digaris bawahi. Itulah impian kami. Kondisi ini mendorong pemerintah dan masyarakat untuk memajukan sosial ekonomi lewat pendidikan.

SMP Terbuka merupakan alternatif layanan pendidikan dasar yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik anak-anak usia sekolah yang mengalami berbagai kendala melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Terutama bagi mereka yang tidak mampu untuk menempuh pendidikan regular (sekolah umum), baik karena kemampuan ekonomi, jarak tempuh, waktu dan lain-lain (Kompas.com, 16 Juli 2012).

Diresmikannya SMP Terbuka Wonomerto di TKB Braholo diharapkan mampu memberi layanan akses pendidikan. Mengurai dan menanggulangi anak putus sekolah dari jenjang SD ke jenjang yang lebih tinggi. Keberadaan SMP Terbuka jelas memberi manfaat positif. SMP Terbuka selayaknya masih tetap ada. Jangan sampai ditutup dengan sendirinya.

Keberlanjutan SMP Terbuka di TKB Braholo butuh perhatian pemerintah. Baik menyangkut ketersediaan anggaran dan fasilitas lainnya. Kamipun berharap ada perhatian lebih dari pihak terkait. Setidaknya dukungan sarana dan prasarana. Pengadaan gedung kelas dan perbaikan akses jalan yang paling mendesak. Keberlanjutan ini juga selayaknya berlaku secara nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun