Mohon tunggu...
Arnold C.Turang
Arnold C.Turang Mohon Tunggu... Petani - Bersama Merawat dan Pelihara Bumi Rumah Kita Dengan Bermartabat

Serva Ordinem et Ordo Servate - Verba volant Scripta manent

Selanjutnya

Tutup

Money

Perkuat Lumbung Pangan Pulau Terluar: Kep.Talaud Panen Jagung JH-37

22 Februari 2021   03:30 Diperbarui: 22 Februari 2021   08:36 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Panen Jagung JH-37 di Kep. Talaud-Sulut

Paslaten, 22/02/2021.---Varietas Jagung Hibrida (JH) 37 Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan), perkuat lumbung pangan di kepulauan terluar Sulawesi Utara. Menurut kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara (Sulut) Dr. Steivie Karouw, S.TP.M.Sc., sebagai sumber Inovasi Teknologi Pertanian (ITP) spesifik lokasi di Sulut, BPTP sudah 4 tahun melakukan kajian spesifik local untuk Jagung JH-37 dan mulai hilirkan diperbanyak, agar lebih dekat dengan pelaku utama (petani).

JH-37, sejak di lepas pada tahun 2017, sudah dilakukan uji adaptasi spesifik local di Sulut. Hasil kajian, keunggulan JH-37 tumbuh dan memberikan hasil baik sesuai deskripsiya. Dan varietas ini, diterima baik dan diminati petani karena hasil tinggi dan rendemen beras bagus.

Sulawesi Utara, termasuk daerah perbanyakan benih JH-37. Harapanya untuk dapat penuhi kebutuhan petani di Sulawesi Utara dan melayani Kawasan Timur Indonesia dan Ekspor ke  Negara tetangga. Sejak diproduksi, JH-37 telah tersebar di daerah sentra jagung (Minahasa, Bolmong,Minsel, Minut), termasuk sudah perkuat lumbung pangan di daerah terluar Sulut.

Foto: Wabup saat mencoba Alat mesin Pertanian (Alsin)
Foto: Wabup saat mencoba Alat mesin Pertanian (Alsin)

Menurut Penyuluh Pertanian dari Talaud Monica, petani yang menerima bantuan dari Kementerian Pertanian (Kemtan) mulai merasakan manfaat dari benih jagung hasil karya anak bangsa, yaitu JH-37. Apalagi benih JH-37, sudah diperbanyak di Sulawesi Utara.

Kata Monic, yang dipanen (20/02) baru 2 ha yang ditanam kelompok tani (Poktan) Dingkaren, Desa Moronge Kecamatan Moronge Kepulauan Talaud Sulut. Poktan ini, diketuai Frets Tuangkalu. Wakil Bupati, Forkopimda DPRD Talaud, menyambut baik kegiatan panen jagung ini. “Ini perdana panen ditengah pandemic Covid-19”, tuturnya saat dikontak via WA.

Wakil Bupati Drs.Moktar Arunde Parapage tegaskan, kalau saat ini masih 2 ha yang di panen, dan hasil baru capai 4 -5 ton. Tahun ini juga, Talaud siapkan untuk 10 ha areal Jagung, dan hasil harus mendekati potensi sesuai deskripsi. Harapannya Talaud, dapat hasilkan jagung untuk kebutuhan daerah dan di kirim ke Filipina, karena Talaud dekat dengan Filiphina. Wabup, apresiasi Kementerian Pertanian atas perhatiannya, dengan mendukung bantuan Alat pertanian, pupuk dan bibit di Talaud.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Drs. Melksion Saweduling,MM.AP., apresiasi kerja keras poktan, yang dapat menerapkan inovasi teknologi, walau belum penuh, namun dapat melakukan panen. Sesuai dengan petunjuk Bupati, untuk tingkatkan produktivitas daerah, akan melakukan komunikasi dengan daerah yang sudah duluan berhasil, untuk tujuan study banding daerahnya.

Ditempat lain, Kepala Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Dr.Fadjry Djufry, M.Si., apresiasi kegiatan upaya petani di Kepulauan Terluar Sulawesi Utara, yaitu Talaud. Karena Jagung Hibria 37, sudah memperkuat lumbung pangan di daerah. Balitbangtan Kementerian Pertanian (Kemtan), sebagai lumbung Inovasi Teknologi Pertanian (ITP) seperti keragaman pemberdayakan turunan dari produk jagung, juga ITP lainnya .

Lanjut Fadjry, Balitbangtan melalui BPTP yang ada di Sulawesi Utara, mengoleksi Inovasi Teknologi Pertanian untuk pengolahan hasil turunan dari produk Jagung. Seperti beras jagung yang diolah menjadi mie. Atau mie tepung jagung termodifikasi. Jadi tidak hanya jadi jagung muda atau jagung pipil, atau untuk makanan ternak saja, tapi sudah dapat di jadikan penganan mie dan lain-lain olahan.

Harap Fadjry, untuk masyarakat yang ada di Talaud, agar pertanian tidak boleh berhenti. Terus berinovasi, perkuat lumbung pangan desa dengan keragaman tanaman sumber pangan. Hadapi C19 dengan tidak boleh berhenti berinovasi tani, sambil terapkan protocol C19. Bila ada masalah dengan Inovasi Teknologi Pertanian, ada Balitbangtan di Sulawesi Utara. Datanglah di BPTP Balitbangtan Sulut, sebagai sumber ITP di daerah. (#Artur)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun