Mohon tunggu...
Arnold C.Turang
Arnold C.Turang Mohon Tunggu... Petani - Bersama Merawat dan Pelihara Bumi Rumah Kita Dengan Bermartabat

Serva Ordinem et Ordo Servate - Verba volant Scripta manent

Selanjutnya

Tutup

Money

Listrik Masuk Usahatani ?, Terima Kasih PLN

19 Februari 2021   13:30 Diperbarui: 19 Februari 2021   17:39 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto. Maria Gunawan, Camat Tompaso Barat Ketua Perhiptani dab Kepala BPP saat tounei lapangan usahatani

Tomohon, 18/02/2021.---Perusahaan Listrik Negara (PLN), menggandeng Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Wilayah Sulawesi Utara, hilirkan program layanan Electrifying Agriculture (EA), untuk sector pertanian, peternakan, perkebunan, termasuk juga sector perikanan.

Maria Gunawan, Senior Manager Niaga dan Pelayanan PLN UIW Suluttenggo menjelaskan saat kunjungan lapangan (16/02) di Desa Touure Kecamatan Tompaso Barat Kabupaten Minahasa bahwa: PLN menargetkan 6.584 sambungan listrik baru di Selindo.

Lanjut Srikandi NTT yang pernah bermitra dengan ibu Tri Rismaharini di Surabaya: “PLN wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo (SulutGo) masih surplus listrik 90 MW”. Agar dimanfaatkan untuk kegiatan usahatani di Sulawesi Utara. Bila di optimalkan ponpa air dengan energy listrik, petani dapat menghemat sampai 60 persen cost usahatani, tambahnya.

Dari pantauan beliau bersama tim Perhiptani Sulut, Camat, BPP, Hukum Tua, dan para petani, penggunaan listrik untuk menggerakkan usahatani belum dioptimalkan petani. Padahal, dengan menggunakan listrik untuk usahatani masih lebih murah, tutur Maria.

"Melihat potensi usahatani, saya mendorong para petani untuk lebih berdayakan Listrik Untuk Usahatani". Menjawab harapan Boby dan Hance, Maria persilahkan petani ajukan berapa kebutuhan dan sampai titik mana kegiatan usahatani yang butuh listrik, diajukan dengan data tepat. Yang utama listrik benar dioptimalkan untuk tingkatkan produktivitas petani, tutup Maria.

Ditempat yang sama, ketua Perhiptani Sulut Velix Wowor, amini pernyataan Maria. Karena petani belum memahami akses untuk listrik untuk usahatani. Selama ini petani masih menggunakan listrik rumah untuk kegiatan usahatani.

Lanjut Wowor, kegiatan ini kami masih melakukan identivikasi pada titik-titik yang sudah ada sumberdaya alat, namun belum dioptimalkan. Wowor mencontohkan pompa-pompa air yang telah difasilitasi pemerintah namun dalam kondisi tidak digunakan. Kalau digunakan tidak optimal karena kendala Bahan Bakar.

Kami hadir melihat dan berdiskusi, sambil melengkapi data-data pendukung petani dan jangkauan listrik usahatani yang potensi. Namun proses pemasangan tinggal menunggu data-data dari Kecamatan BPP dan Desa. Untuk itu kami berharap kerjasama petani petugas penyuluh pertanian adalah kuncinya sukses kegiatan ini, tutup Wowor.

Ketua kelompok tani (Poktan) Revolusi Mental Desa Touure, Boby dan Hance ketua Poktan Bangun Bersama, apresiasi program program dan berharap agar lebih cepat prosesnya lebih baik. Karena masalah petani, termasuk tanaman tomat dan cabe sudah diminati tikus, tidak hanya kacang jagung dan padi.

Sesuai rilis Sekretaris Perhiptani Sulut Ir. Sugeng Irianto, pada kunjungan lapangan masih di daerah Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa. Akan dilanjutkan pada daerah-daerah lain dalam wilayah kerja Perhiptani Sulawesi Utara.(#Artur)

Sumber: Humas Perhiptani Sulut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun