Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apa Kabar Said Didu dan Luhut Pandjaitan?

7 April 2020   03:22 Diperbarui: 7 April 2020   03:39 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Olah Gambar Tribun

Said Didu belum meminta maaf juga atas tuntutan dari pihak Luhut yang menganggap Said Didu telah menfitnah Luhut dalam vido di kanal Youtubenya berjudul "MSD: LUHUT HANYA PIKIRKAN UANG, UANG, DAN UANG".

Tenggat waktu sudah habis bagi Said Didu, namun pihak Luhut juga belum melaporkan Said Didu ke kepolisian seperti ancaman sebelumnya.

Syukurlah, jika kedua belah pihak akhirnya dapat menahan diri. Said Didu di akun media sosialnya juga tidak nampak memanaskan situasi, beberapa postingannya malah berisi kegiatan sosial.

Di sisi lain, pihak Luhut juga nampak tak terlalu agresif, mungkin nasihat bahwa Luhut sebagai negarawan hendaknya memberi contoh agar jangan terlalu gampang emosi dan baper apalagi anti kritik sudah didengarnya, meski mungkin saja hanya untuk sementara. Tak ada yang tahu bagaimana perasaan si opung..

Yang ribut adalah gerbong bawah, seperti dikuatirkan sebelumnya. Terjadi polarisasi kekuatan yang mendukung kedua belah pihak. Polarisasi yang masih kental dengan arus dukungan pada Pilpres lalu, orang-orangnya juga terlihat sama.

Memang alangkah baiknya, perseteruan ini diendapkan dahulu. Tidak ada yang positif saat konsentrasi bangsa adalah untuk melewati wabah virus Corona. Virus lain agar ditahan lebih dahulu penyebarannya.

Energi keduanya masih amat dibutuhkan, terutama Luhut. Sebagai Menteri kepercayaan Jokowi, Luhut perlu konsentrasi penuh mendukung atau memback-up segala kebijakan pemerintah. Jalan ke depan rasanya akan penuh onak dan duri, terlalu banyak yang mesti dilakukan.

Sedangkan bagi Said Didu, energi kritiknya mesti dipertahankan. Pemerintan butuh penyeimbang dengan kritikan darinya. Namun dengan catatan, Said Didu perlu untuk lebih santun, sehingga esensi kritikannya jangan sampai hilang karena cara yang dinilai tendensius dan mengarah ke fitnah.

Jika memnag tensi sudah menurun, ceritanya tentu lagi bukan tentang Luhut dan Said Didu, namun tentang sesama anak bangsa yang sama-sama ingin saling membantu untuk melewati badai.

Ada waktunya mengkritik, tetapi ada waktunya untuk saling membantu. Ada waktunya baper, tetapi ada waktunya untuk terus melangkah, melakukan tugas dan tanggung jawab.

Cerita banyak negara ketika covid-19 sudah mewabah dengan begitu hebatnya sudah tak terisi lagi dengan kritikan atau anti kritikan, yang adalah bersama-sama menghadapi badai ini bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun