Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sudah 10.023 Tewas di Italia, "Andra Tutto Bene?"

29 Maret 2020   15:06 Diperbarui: 30 Maret 2020   13:36 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah foto yang diambil pada 8 Maret 2020 menunjukkan jalan kosong menuju Bandara Linate di Milan, setelah jutaan orang ditempatkan di bawah karantina di Italia utara. Foto: Miguel Media /

SAYA bermimpi akan ke Italia suatu saat, entah kapan. Pergi ke Roma, Milan dan tentu saja Turin, kota dimana kecintaan saya kepada sepak bola mulai berlabuh.

Ya, sejak awal tahun 1990-an, ketika salah satu stasiun televisi swasta menyiarkan kompetisi Seri A, liga kasta teratas Italia, disitulah cinta itu bermekaran.  Melihat gairah sepak bola itu selalu bersemi  dengan luar biasa di negeri pizza itu.

Pesepakbola melantunkan kehidupan mereka dengan gerakan yang begitu indah di lapangan hijau.  Alesandro Del Piero, Paulo Maldini, Fransesco Totti adalah nama-nama pesepakbola yang menjadikan gairah kehidupan menjadi berwarna dengan alas lapangan hijau.

Stadion-stadion  yang berdiri megah, menjadi saksi bagaimana lantunan keindahan itu berpaut dengan kegilaan suporter. Ah,  tidak semua mereka gila---kecuali yang rasis,  para tifosi itu sering menyiarkan kabar baik juga di dalam stadion.

Tifosi dapat amat hening ketika menundukan kepala sejenak ketika ada peristiwa kemanusiaan di belahan dunia lain, mereka membagikan cinta mereka dari lapangan sepak bola.

Saya semakin mencintai Seri A, juga karena Bergamo, kota dimana klub Atalanta menasbihkan diri sebagai klub pengejut terhebat di Liga Champion musim ini. 

Kejutan adalah hasil dari perjuangan, dan perjuangan dari klub kecil seperti Atalanta Bergamo akan menjadi inspirasi yang hebat bagi manusia di segala penjuru.

Akan tetapi dimana mereka sekarang? Dimana keindahan itu? Dimana inspirasi? Dimana para tifosi sang pembagi antusiasme yang hebat itu?

Melalui tragedi, Virus corona telah menghentikan itu semua. Tifosi, orang-orang yang mencintai sepak bola tersebut mungkin sedang terkurung di rumah mereka, atau juga telah menjadi korban dari  liarnya keganasan covid-19 yang sudah membuat lebih dari  10.000 orang Italia meninggal dunia.

Dimana Juventus, dimana duo Milan, dimana Roma, dimana Atalanta?  Hm, sudah mendung bahkan hitam pekat di kota-kota tersebut. Daniel Rugani, bek muda Juventus telah menjadi pesepakbola pertama yang terpapar virus corona, diikuti Blaise Matuidi dan Paulo Dybala.

Lebih parah lagi, ketika klub Milan dan Roma sedang memikirkan untuk memangkas gaji para pemain mereka, di Bergamo tak ada hari tanpa berkabung, hari esok mungkin tak dirindukan lagi di kota itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun