Gelandang timnas Prancis dan Chelsea, N'Golo Kante adalah salah satu yang bisa menjadi gambaran bagaimana peran ini dimainkan dengan cukup sempurna, khususnya saat Piala Dunia 2018.
N'Golo Kante bisa membuat Antoine Griezman nyaman menyerang tanpa takut serangan balik lawan, namun di lain sisi, mampu menusuk jantung pertahanan lawan ketika Paul Pogba, dijaga dengan ketat oleh pemain lawan.
Lalu bagaimana melihat Luhut dalam peran Segundo Volante ini khususnya dalam "menjaga" Ahok? Untuk lebih memahaminya, mari kita tarik waktu sedikit ke belakang, saat Ahok ingin dijadikan sebagai Komisaris Pertamina dan memicu gelombang protes.
Saat itu harus diakui Luhut termasuk yang paling depan menjaga agar jalur Ahok untuk menduduki kursi komisaris tetap berjalan mulus.
Saat pencalonan Ahok direspons negatif oleh perwakilan dari Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) karena menanggap Ahok adalah sosok yang kerap membuat keributan, Luhut balik menggertak.
"Kalau orang baik ada yang tidak setuju masuk, kan yang tidak setuju masuknya perlu dipertanyakan," kata Luhut.
 "Memang dia (mereka) siapa?" teriak Luhut.Â
Singkat cerita, Ahok menerima bola matang dan akhirnya membobol gawang pertamina dengan perubahan-perubahan yang sudah dilakukan hingga saat ini.
Sekarang ini, disadari atau tidak peran Segundo Volante juga dimainkan oleh Luhut, bahkan menurut saya dimainkan dengan cerdas.
Ingat peran ini di penjelasan saya diatas. Segundo Volante ini juga memegang bola, dan boleh memilih kapan waktu yang tepat untuk mengoper bola ke rekan sendiri.
Mengatakan bahwa Ahok bukan calon terkuat untuk menduduki Ketua Badan Otorita IKN, seperti sedang menahan bola di kaki seorang volante untuk sementara.Â