Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Platform Bernegara ala Soeharto

25 Oktober 2022   07:08 Diperbarui: 25 Oktober 2022   07:16 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Setiap negara tentu sangat mengidam-idamkan kesejahteraan baik itu di bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan lain sebagainya.

Untuk mencapai hal tersebut, sebagai negara terutama pemerintah dalam mewujudkan pembangunan dan kemajuan suatu bangsa tentu ada acuan dalam bernegara atau platform bernegara.

Karena selain membangun harus disertai dengan kemajuan. Mengapa? Sebab membangun belum tentu memajukan.

Apa itu membangun? Dan apa itu memajukan?

Membangun tidak lain adalah bangkit atau bangkit dari keterpurukan baik secara ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Sedangkan maju atau memajukan adalah bergerak ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.

Olehnya itu, dalam melaksanakan pembangunan dan kemajuan bangsa harus memiliki acuan atau peta pembangunan sebab tanpa peta seseorang atau bangsa akan "tersesat" tidak tahu tujuan.

Peta yang saya maksudkan di sini adalah platform. Apa itu platform? Platform adalah rencana kerja atau program dalam membangun suatu negara.

Seperti apa platform bernegara itu? Di sini, kita menengok platform bernegara ala Soeharto.

Ah, yang benar saja, "zaman Soeharto kan banyak pelanggaran HAM? Mengapa belajar cara bernegara Soeharto?"

Soal pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di zaman Soeharto itu hal lain. Di sini, saya tidak membahas soal itu tetapi cara bernegaranya atau platform bernegara Soeharto.

Soeharto, sebelum melaksanakan pembangunan di Indonesia ada platform: Recana kerja selama lima tahun dan itu terlihat dan ada di dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun atau yang lebih dikenal dengan singkatan Repelita baik itu Repelita I, Repelita II, dan seterusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun