Mohon tunggu...
Nature Pilihan

Selamatkan Lautan dengan Kreativitas

26 Maret 2019   01:14 Diperbarui: 26 Maret 2019   01:37 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu banyak zaman yang sudah dilewati di dunia ini. Dari zaman batu, zaman perunggu, dan sangat disayangkan sekarang ini bisa dibilang kita hidup di zaman plastik. Apakah kamu tahu bahwa setiap tahunnya, manusia di muka bumi ini dapat memproduksi sekitar tiga ratus juta ton plastik dan sebagian kecilnya itu berakhir di air yang mengalir, sungai, dan pada akhirnya masuk ke dalam lautan kita. 

Terlebih lagi, plastik itu merupakan benda yang sangat sulit untuk diuraikan. Dibutuhkan waktu sekitar 100-500 tahun agar plastik dapat terurai dengan sempurna.

Sekarang ini, plastik sangat melekat dengan kebutuhan hidup kita. Bahkan disaat membeli sebuah biskuit pun, kita mendapatkan biskuit yang berbalut plastik dan kemudian di kemas dalam kantong plastik, bukan begitu? Coba kamu bayangkan dalam sehari berapa jumlah plastik yang dibuang dan bermuara ke lautan ?

Banyak orang yang menganggap dampak yang akan terjadi masih sangat lama, bahkan beberapa dari mereka mengutarakan bahwa hal tersebut akan menjadi tanggung jawab generasi mendatang. Apa salahnya kita mengambil langkah dari sekarang untuk masa depan yang lebih baik ? Sudah seharusnya kita mulai menjaga kebersihan laut kita dan menghindari terbunuhnya ekosistem laut akibat sampah plastik yang kita gunakan setiap harinya.

TEMPAT SAMPAH UNTUK LAUT

source : lifegate.com/
source : lifegate.com/
Dua lelaki asal Australia berhasil menciptakan sebuah alat yang dapat menyelamatkan lautan.  Andrew Turton dan Pete Ceglinski sangat termotivasi untuk menciptakan benda ini dengan tujuan agar generasi mendatang bisa menikmati keindahan maritim di dunia ini. 

"Jika kita dapat memiliki tempat sampah di darat maka mengapa kita tidak bisa memiliki tempat sampah dalam air," ujar Turton yang menjadi alasan dibalik pembuatan seabin sekitar sembilan tahun lalu. Kemudian, pada tahun 2014, Turton dan Ceglinski bersepakat untuk meninggalkan pekerjaannya agar dapat fokus menciptakan seabin atau tempat sampah laut.

Seabin terbuat dari bahan daur ulang yang dipasang di daerah sungai atau lautan yang memiliki tenaga agar pompa dapat bekerja. Pompa menciptakan aliran air yang menyedot semua sampah mengambang ke dalam kantong serat alami, sebelum memompa air keluar kembali. 

Seabin dapat menangkap sampah-sampah terapung hingga 1,5 Kg per hari. Seabin dapat menangkap segala sesuatu yang mengambang, dari botol plastik hingga kertas, minyak, bahan bakar, dan deterjen.

Banyak negara yang sudah menggunakan inovasi ini di negaranya. Mereka sudah memberikan upaya yang sangat besar untuk menjaga ekosistem laut kita. Jadi, sekarang saatnya  untuk kita mengambil peran dalam melindungi lautan agar generasi anak, cucu, dan cicit kita pun bisa menikmati keindahan laut di dunia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun