Mohon tunggu...
Syarifah SuciArmilia
Syarifah SuciArmilia Mohon Tunggu... Konsultan - Digital Marketing, HappyFresh Indonesia

I observe and write things in my free time.

Selanjutnya

Tutup

Money

HappyCorporate, Menciptakan Kebutuhan yang Belum Disadari Sebelumnya

6 Desember 2019   18:09 Diperbarui: 6 Desember 2019   18:15 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Siang ini saya antri makan siang di rumah makan langganan belakang kantor. Selagi menunggu, tidak sengaja saya mendengar meja sebelah berseru, "Ayam geprek satu, gak pake lama ya, Mbak!" Kalimat "gak pake lama", atau "gak pakai ribet" memang sudah menjadi kalimat yang biasa diucapkan orang Indonesia dimana-mana.

Tanpa disadari, perkembangan zaman yang cukup pesat dan progresif menimbulkan konsekuensi terhadap kebiasaan sehari-hari. Semakin bergantung manusia dengan pertumbuhan teknologi, semakin banyak orang mendambakan semua hal yang instan, atau yang dikutip Entrepreneur, "instant gratification": makanan instan, akses hiburan instan, pengantaran barang instan, informasi instan dan masih banyak yang lainnya.

Namun, di sisi lain hal ini dilihat sebagai peluang untuk menciptakan usaha baru dan mengembangkan ide-ide yang tidak biasa. Ambil contoh kehadiran ride-hailing pertama di Indonesia, yaitu Gojek.

Awalnya, hampir semua orang skeptis dengan ide yang terdengar aneh ini. Tapi jika dilihat sekarang, ojek online sudah menjadi kebutuhan untuk orang-orang yang menginginkan kecepatan akses dari satu tempat ke tempat yang lain.

Semua ini mengarah ke satu pertanyaan: Bagaimana bisa sebuah ide yang awalnya terdengar absurd menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat?

Internet menjadi aset untuk kemudahan masyarakat
Kembali sebentar ke bagian akses informasi yang cepat. Internet merupakan penemuan mutakhir di abad ke-20 yang menjadi alasan utama terciptanya kecepatan akses informasi tanpa mengenal jarak dan batas negara. Informasi ini pun tidak terbatas dalam satu cakupan saja.

Milyaran informasi yang tersedia di internet dapat menjadi inspirasi bagi siapapun yang ingin menciptakan/mengembangkan bisnis dan kreasi mereka. Lebih dari itu, internet juga merupakan alat kemudahan bagi banyaknya transaksi yang dilakukan orang tiap harinya. Mulai dari transaksi jual beli, pembayaran, pengantaran, hingga melamar pekerjaan bisa dilakukan. HappyFresh, pionir platform belanja mingguan dan bulanan di Asia Tenggara, juga lahir dari sebuah ide yang tidak biasa.

Di Asia Tenggara terutama, kegiatan belanja mingguan dan bulanan merupakan ajang rekreasi keluarga. Namun, keinginan manusia akan kemudahan segala hal menjadi peluang bisnis baru yang layak diuji coba. Hasilnya, semenjak berdiri di tahun 2015, HappyFresh telah beroperasi di 3 negara (Indonesia, Thailand dan Malaysia), dan telah membantu hampir sejuta rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan mingguan dan bulanan mereka.

Merambah ke bisnis unit lainnya, HappyFresh menciptakan HappyCorporate, layanan HappyFresh yang dikhususkan untuk kantor dan perusahaan di area Jakarta. Pada saat awal di launch, menggaet customer baru terbilang susah karena banyak yang mengira layanan pengantaran kebutuhan kantor tidak dibutuhkan

 Namun setelah 3 tahun, justru banyak kantor yang menghubungi HappyFresh untuk menjadi klien karena mereka akhirnya merasa butuh. Fenomena ini ada karena adiksi manusia pada kemudahan dan kecepatan. Manusia tidak lagi menghabiskan uang untuk barang primer dan sekunder, tapi juga rela mengeluarkan lebih untuk kenyamanan dan efisiensi.

Inovasi dan eksekusi adalah kunci dalam menyediakan jasa yang dibutuhkan
Banyaknya informasi yang tersedia secara gratis membuat ide menjadi murah. Murah dalam artian, tidak susah untuk mencari inspirasi, bahkan terbilang sangat gampang untuk mencuri ide dari pihak lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun