Mohon tunggu...
Dicky Armando
Dicky Armando Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Hamba Allah subhanahu wa ta'alaa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gaya Hidup Paling Sederhana dari Seorang Introvert

30 Oktober 2019   12:41 Diperbarui: 3 November 2019   15:43 2194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi introvert (Sumber: www.nbcnews.com)

Dulu, sekitar awal-awal tahun dua ribuan, saya selalu pergi ke mana pun teman-teman mengajak. Warung kopi, wahana Playstation, dan sejenisnya. Pokoknya saya berusaha agar selalu diterima dengan cara selalu berpartisipasi meski kadang-kadang waktu terbuang percuma. 

Tindakan bodoh? Bisa iya, bisa juga tidak, karena kata orang, itu masa-masa seorang anak muda mencari jati diri. Namun jauh di lubuk hati, saya pikir itu memang sikap yang sangat bodoh. Waktu tak bisa diulang, apa boleh buat.

Berjalan waktu, pengalaman mengajarkan saya banyak hal. Buku-buku pun membisiki bermacam-macam perspektif, sampai akhirnya saya menyadari bahwa diri ini adalah seorang introvert, meski tidak sampai seratus persen, kira-kira sekitar sembilan puluh persen-lah. Haha!

Menurut Riswandi Alekhine, dalam artikelnya yang berjudul "Apa itu Introvert? Bagaimana Cara Berinteraksi dengan Mereka?" mengartikan introvert sebagai orang yang berorientasi ke dalam diri mereka sendiri (inward thinking). 

Orang-orang jenis ini tertarik pada ide, pemikiran, dan konsep, sehingga mereka menyukai suasana tenang untuk menyendiri, berpikir, dan beraktivitas. 

Sumber energi mental orang introvert berasal dari proses "menyendiri" ini, yang biasanya berakibat dianggap seperti orang aneh bagi siapa pun yang tak memahaminya.

Sementara, ada 15 ciri introvert berdasarkan artikel yang diterbitkan oleh kompas(dot)com, yaitu:

  1. Berkumpul dengan banyak orang, menguras energi.
  2. Senang dengan kesendirian.
  3. Lingkaran pertemanan tidak terlalu besar.
  4. Sering dianggap pendiam oleh orang lain.
  5. Terlalu banyak stimulasi membuat ter-distraksi.
  6. Sangat sadar akan perbuatan serta sikap diri sendiri.
  7. Lebih memilih profesi yang menawarkan kebebasan.
  8. Lebih senang mempelajari sesuatu secara visual.
  9. Ide-ide cemerlang muncul saat sedang sendiri.
  10. Tidak merasa harus mengetahui tren terbaru.
  11. Sering terlihat bengong.
  12. Sering dimintai pendapat oleh orang lain.
  13. Tidak terlalu suka mengambil resiko.
  14. Lebih senang menyampaikan pendapat dengan tulisan.
  15. Memiliki pikiran yang lebih aktif.

Pada saat saya menemukan "sesuatu" tentang jati diri, saya bahkan tidak tahu mengenai definisi introvert beserta ciri-cirinya. Ketika itu, lelah rasanya harus berlama-lama dalam suatu forum atau pertemuan santai yang pembahasannya berisi sekadar tawa-canda. 

Kemudian, entah bagaimana, saya tiba-tiba bisa memberikan penilaian yang tepat kepada seseorang dengan cara mengamati banyak aspek pada dirinya, sehingga saya bisa memutuskan untuk lanjut menjalin pertemanan atau tidak.

Dalam tulisan-tulisan saya sebelumnya di Kompasiana, juga pernah menceritakan masa-masa di mana saya kehilangan pekerjaan, yang berujung pada banyak teman-teman yang menghilang begitu saja. 

Hal tersebut membuat saya kehilangan kepercayaan terhadap orang lain, dan memilih untuk berhati-hati agar tidak jatuh dalam kekecewaan yang sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun