Mohon tunggu...
Humaniora

Analisis Penulisan dalam Artikel "Kata Polisi, Dilan 1990 Langgar 2 Pasal Berlalu Lintas"

7 Februari 2018   00:22 Diperbarui: 7 Februari 2018   05:03 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Penulisan dalam Artikel "Kata Polisi, Dilan 1990 Langgar 2 Pasal Berlalu Lintas" Oleh Hedi Muherdi dalam Situs Liputan6.com

Era digital saat ini telah mempengaruhi kehidupan diberbagai aspek, salah satunya  sebagai ruang berkaya. Karya tersebut sebagai hasil berfikir dan kreativitas seseorang, seperti karya tulis. Karya tulis secara sederhana dipahami sebagai sebuah tulisan yang berisi ungkapan ide dari pemahaman akan sesuatu hal. 

Era digital memungkinkan orang lebih mudah dalam menuangkan hasil karyanya, termasuk karya tulis itu sendiri. Media online sebagai produk dari era digital menjadi ruang tersendiri yang memudahkan seseorang menyampaikan karyanya dalam bentuk tulisan kepada orang lain.

Terlepas dari kemudahan yang ditawarkan, menuangkan ide gagasan dalam bentuk tulisan  pada media online tetap harus memperhatikan teknik penulisan yang ada. Pentingnya teknik dalam penulisan bertujuan supaya tulisan tersebut dapat dipahami dan dinikmati oleh para pembaca. Berkaitan dengan paparan tersebur penulis mengangkat sebuah artikel karangan Hedi Muhardi dengan judul "Kata Polisi, Dilan 1990 Langgar 2 Pasal Berlalu Lintas" yang akan dikaitkan dengan teknik penulisan dalam 50 writing tools. 

Artikel yang dimuat liputan6.com tersebut mengulas tentang film "Dilan 1990" yang saat ini ramai diperbincangkan. Tulisan karya Hedi Muherdi tersebut sedikit menceritakan isi film dengan kekhasan romansa percintaan anak SMA. Bagian selanjutnya membahas tentang reaksi dan tanggapan masyarakat terhadap film Dilan, salah satunya tanggapan Polresta Bandung. Tanggapan masyarakat tentang film Dilan biasanya identik dengan lelucon atau meme. Berbeda dari tanggapan lainnya, Polresta Bandung melalui instagram, memposting pelanggaran peraturan lalu lintas didalamm film Dilan.

Polresta Bandung mengatakan bahwa pemeran tokoh Dilan melanggar 2 pasal Lalu lintas, yaitu tidak menggunakan helm dan kelengkapan berkendara. Kemudian bagian selanjutnya dalam artikel dituliskan mengenai 4 cerita menarik didalam film layar lebar Dilan. 4 Cerita tersebut yaitu cerita Iqbal yang memerankan karakter Dilan menonaktifkan media sosialnya guna mendalami perannya, adegan menampar yang sungguh dialami oleh Vanessa sebagai pemeran Milea dan sebagainya.

Analisis Penulisan

Berdasarkan sumber 50 writing toolsterdapat banyak teknik penulisan yang dipaparkan sebagai acuan dalam menulis yang baik dan benar. Bagian yang cukup relefan dengan artikel karangan Herdi Muherdi yaitu pertama, tentang pentingnya misi dalam sebuah tulisan.

Adapun maksudnya yaitu dalam menulis dibutuhkan misi untuk memaparkan tujuan dan memperjelas makna dari sebuah tulisan. Misi tersebut juga membantu pembaca untuk memahami isi tulisan serta mendorong ketertarikan untuk melanjutkan kekalimat berikutnya. Secara sederhana, kalimat pembuka harus mampu mempresentasikan isi keseluruhan dari tulisan tersebut. Oleh sebab itu, kalimat terakir menjadi kesimpulan yang menjelaskan kalimat pembuka itu sendiri. Bukan hanya itu, kesesuaian harus ada antara judul dengan paragraf pertama hingga paragraf akhir. Judul juga mejadi bagian penting dalam menggambarkan misi sebuah tulisan.

Melihat tulisan karangan Hedi Muherdi, Judul yang diangkat cukup menarik dan menjadi point of view dalam tulisan tersebut. Tetapi jundul dari tulisan Hedi dengan isi artikel dirasa kurang berkaitan secara menyeluruh. 

Cerita tentang pelanggaran pasal seperti yang tertera pada judul hanya ditulis dipermukaan artikel saja. Kurang dari dua paragraf cerita tentang pelangaran berlalu lintas, sedangkan lainnya justru memaparkan 4 cerita dibalik pembuatan Film Dilan. 4 cerita dibalik pembuatan film tersebut dirasa tidak berkaitan sama sekali dengan judul yang diangkat. Ketidakberkaitan juga terlihat dari paragraph pertama dengan paragraf selanjutnya.Kedua, sumber 50 writing tools juga menyebutkan bahwa kata-kata yang kuat dibutuhkan dalam akhiran kalimat. Kata yang kuat dalam akhir kalimat mampu mendorong rasa penasaran dari pembaca, sehingga tertarik untuk membaca kalimat berikutnya. Bukan hanya itu, kata akhiran yang kuat dan tegas menekankan makna kalimat secara jelas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun