Mohon tunggu...
Kuntoro Tayubi
Kuntoro Tayubi Mohon Tunggu... Journalist -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah ruh, dan menebar kebaikan adalah jiwaku. Bagiku kehidupan ini berproses, karena tidak ada kesempurnaan kecuali Sang Pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Wong Prapatan Larangan" Bedah Rumah Warga Miskin

13 Mei 2018   16:56 Diperbarui: 13 Mei 2018   17:19 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekelompok masyarakat Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah merenovasi rumah milik warga miskin setempat. Dalam waktu empat hari, rumah tidak layak huni tersebut disulap menjadi rumah semi permanen.

"Kami merasa prihatin melihat rumah Pak Warjo yang sangat tidak layak dihuni. Bersama teman teman kami menggalang dana dan alkhamdulillah terkumpul untuk membiayai renovasi rumah yang menelan biaya Rp25 juta lebih," kata ketua Paguyuban Pemuda Perempatan Besar Larangan (P3BL), Basor, usai menyerahkan kunci rumah secara simbolis, Minggu, 13 Mei 2018.

Ia mengaku program bedah rumah ini merupakan langkah awal dari pergerakan sosial anggota P3BL untuk ikut membantu program pemerintah dalam rangka mengentaskan kemiskinan. Ia berharap kelompoknya bisa terus melakukan aksi sosial tanpa menunggu donasi pemerintah untuk warga yang membutuhkan bantuan.

Bedah rumah tidak layak huni ini bekerja sama dengan warga setempat, melaksanakan gotong royong merenovasi rumah Warjo  di Gang Sidamulya, Desa/Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes.

Program bedah rumah dimulai sejak Senin-Kamis, 7-10 Mei 2018. Dalam empat hari pula dana terkumpul dari para donator baik dari Desa Larangan maupun luar desa.  Rumah Warjo tersebut dibedah menjadi lebih baik.Tentu hal ini membuat istri Warjo, Sini, merasa sangat senang dan berterimakasih sekali.

"Sekarang Keluarha Bapak Warjo dan Ibu Sini tidak lagi memikirkan atap rumah yang bocor ketika musim penghujan, karena rumahnya sudah di rehab menjadi bagus dan kokoh," ungkapnya.

Harapannya kedepannya program bedah rumah ini, menjadikan motivasi pada kegiatan lain, dan pada tahun berikutnya bisa ditambah alokasi jumlah pembangunan rumahnya.

"Saya sangat sengan sekali mendapat bantuan rehab rumah, karena rumahnya jadi lebih baik. Saya senang dan terima kasih pada pemuda-pemuda Desa Larangan," kata Sini di kediamannya yang baru.

Salah satu tokoh masyarkat Desa Larangan, Darto Hadi, mengatakan gerakan sosial membantu warga yang tidak mampu oleh sekelompok masyarakat sangat dinantikan. Karya nyata yang dilakukan P3BL ini semoga menjadi pemantik kelompok masyarakat yang lain.

"Ini suatu langkah maju bagi kelompok pemuda di Desa Larangan. Apalagi latar belakang mereka yang terkesan tidak beraturan membuat warga masyarakat menjadi simpati," ujarnya.

Darto menjelaskan, P3BL merupakan implementasi kelompok pemuda yang gemar nongkrong di perempatan. Namun aksi sosial mereka membuka mata semua pihak, bahwa tidak ada yang tidak bisa berkarya dengan menebar kebaikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun