Mohon tunggu...
Kuntoro Tayubi
Kuntoro Tayubi Mohon Tunggu... Journalist -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah ruh, dan menebar kebaikan adalah jiwaku. Bagiku kehidupan ini berproses, karena tidak ada kesempurnaan kecuali Sang Pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Amien Rais Yakin Tahun 2019 Ganti Presiden

16 April 2018   21:55 Diperbarui: 16 April 2018   22:12 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanding ulang antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto akan kembali terjadi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Hal ini diungkapkan Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, saat temu kader di rumah Ketua DPD PAN Kabupaten Tegal Yuswan Maulana, di Jalan Pala 27 Mejasem, Kramat, Sabtu malam (14/4).

Menurut Amien, tidak mungkin ada poros ketiga dalam Pilpres mendatang. Dia memastikan Jokowi akan head to head dengan Prabowo Subianto.

"Tidak mungkin ada poros ketiga. Jadi nanti hanya ada head to head," kata Amien Rais.

Tokoh Reformasi 1998, Amien Rais menjelaskan, aturan Presidential Thresold minimal 20 persen atau minimal 20 kursi bagi partai politik untuk bisa mencalonkan Presiden. Ketentuan Presidential Threshold akan menutup wacana pembentukan poros ketiga pada Pilpres 2019. 

Sementara itu, Jokowi sudah dicalonkan oleh PDIP, Nasdem, Golkar, PPP kubu Roni dan partai-partai kecil. Sedangkan, Prabowo memang sudah siap, dan sekarang masing-masing sedang mencari wakil.

"Saya tidak mendahului takdir Allah SWT. Tapi saya lihat sepertinya tahun depan akan ada pergantian Presiden. Bukan karena keinginan pribadi, tapi memang seorang incumbent yang elektabilitasnya lebih dari 40 persen di bawah 50 persen, memang berat untuk bisa dipilih kembali," ujar Amien Rais.

Dengan prediksi itu, lanjut dia, kubu Jokowi berupaya agar hanya ada calon tunggal melawan kotak kosong. Jika hal itu terjadi, maka akan menghancurkan sebuah demokrasi. Selain itu, akan kembali ke zaman bahela, zaman otoriter, zaman totaliter, dan tidak boleh ada oposisi.

"Saya yakin sekali, segera akan muncul pesaingnya. Kemungkinan Prabowo. Dulu Prabowo sudah punya kader market 46 persen. Ini tinggal nambah sedikit lagi supaya  bisa 51 persen," tegas Amien Rais.

Menanggapi kemungkinan Prabowo menjadi wakil dari Jokowi, Amien Rais meyakini Prabowo tidak akan bersedia. Prabowo akan tetap memilih menjadi rival Jokowi. Menurut tokoh reformasi 1998 itu, soal menang dan kalah itu tetap terhormat. Asalkan, Pilpres 2019 bisa menghasilkan presiden pilihan rakyat.

"Saya tidak punya kepentingan. Saya sudah 74 tahun. Jangan bilang saya ambisi. Saya hanya ingin mengawal demokrasi ini, jangan sampai ada ugal-ugalan dalam berdemokrasi," tegasnya.

Ketua DPD PAN Kabupaten Tegal, Yuswan Maulana mengungkapkan, Ketua Majelis Kehormatan PAN hadir di Tegal untuk memberikan tauziyah politik kepada kader tiga daerah, yakni Kabupaten Tegal, Kota Tegal dan Kabupaten Brebes.

"Semoga tauziyah politik ini bisa memberikan semangat para kader PAN dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat," katanya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun