Upacara adat "Ngasa" digelar warga Jalawastu setiap Selasa Kliwon pada Mangsa Kesanga, di tempat adat Pesarean Gedong. Upacara adat yang diwarisi secara turun temurun selama ratusan tahun tersebut masih terus dijalankan oleh para tokoh adat setempat.Â
Uniknya dalam acara tersebut semua sesaji dan perjamuan tidak diperkenankan menggunakan bahan baku beras dan daging. Semuanya bahan sebagian besar terbuat dari jagung, seperti nasi jagung (jagung yang ditumbuk halus-red) dengan lauk pauk berupa umbi-umbian.
Selama upacara berlangsung warga Jalawastu maupun warga lainnya yang ikut ritual perayaan Ngasa tidak boleh makan nasi dan daging. Semua makanan yang boleh dimakan berasal dari tumbuh-tumbuhan dan nasi dari jagung.
Penyuguhannya juga tidak boleh menggunakan bahan kaca seperti piring maupun gelas. Sebab semuanya diharamkan di tanah Jalawastu tersebut. Alat makan yang boleh dipakai adalah piring bahan seng, dedaunan dan alat makan atau alat berbahan plastik.

Kegiatan di lokasi pelataran dukuh yang oleh masyarakat setempat disebut Pesarean Gedong ini juga merupakan permohonan doa keselamatan bagi warga Jalawastu hingga Bangsa Indonesia. Hal tersebut tersirat dalam doa yang dikumandangkan dalam bahasa sunda oleh sang juru kunci saat acara berlangsung.
Ngasa dilihat dari sejarah cerita tanpa ditulis (peteng) dan cerita yang tertulis (padang) merupakan tradisi turun menurun nenek moyang yang diperkirakan terjadi sejak masa Bupati Brebeske-9 Raden Arya Candra Negara.

Burian selama hidup tidak pernah menanak nasi, dan hanya makan jagung serta umbian talas dan umbi lain. Selain pula tidak memakan yang bernyawa. "Semua itu merupakan penghambaan kepada Batara," kata Dastam.
 Dastam juga menjelaskan keunikan warga Jalawastu lainnya, bahwa rumahnya tidak boleh beratap genting serta bersemen atau berkeramik. Pamali (pantangan) kalau rumah pakai itu, juga tidak boleh menanam bawang merah, kedelai, serta memelihara kerbau, domba, dan angsa. Kalau melanggar maka akan ada bencana yang menimpa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI