Para petani bawang merah, di Brebes, Jawa Tengah, saat ini tengah menjerit. Lantaran harga bawang merah saat ini menembus harga terendah Rp.4.000 perkilogram. Anjloknya harga bawang merah dipicu akibat panen raya di beberapa kota. Akibatnya, petani merugi hingga puluhan juta rupiah.
"Sejak sebulan belakangan, harga bawang merah terus merosot hingga menyentuh harga paling rendah dalam tahun 2017 ini," kata petani Bawang Merah, Gatan, Jumat, 29 Desember 2017.
Warga Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes ini mengatakan sebelum panen raya harga bawang merah di pasaran Rp20 ribu perkilogram. Namun ditahun ini selalu mengalami penurunan harga, seiring melimpahnya stok bawang memicu harga bawang merah di tingkat petani anjlok.
"Harga terendah saat ini harga bawang merah hanya dijual antara Rp4.000 -Rp5.000 Â perkilogram di tingkat petani," ungkapnya.
Kondisi ini membuat dirinya harus menanggung kerugian yang sangat besar, padahal biaya yang harus dikeluarkan untuk satu hektar tanaman bawang merah, mulai dari sewa lahan, pembibitan, perawatan, hingga obat obatan mencapai Rp80 juta.
Dengan rincian untuk satu kilogram bawang merah, biaya perawatanya mencapa Rp12 ribu, dengan harga jual bawang merah saat ini yang hanya  Rp4.000 hingga Rp5.000 perkilogram.
"Dengan kondisi ini, saya harus menanggung kerugian mencapai Rp25 juta," ujar petani lain, Warum.
Cuaca ekstrim dan hujan deras yang terjadi sejak pertengahan November  lalu mengakibatkan pertumbuhan tanaman bawang juga tidak maksimal. Sehingga menyebabkan tanaman bawang merah banyak yang terserang hama ulat dan mati.
Petani di Brebes berharap pemerintah segera turun tangan kesulitan yang tengah dihadapi petani, yakni dengan menstabilkan harga bawang merah dikisaran Rp.20.000 per Kg.