Bulan Ramadhan yang penuh dengan keistimewaan, bulan yang penuh rahmah (kasih sayang), dan bulan yang penuh dengan maghfirah (ampunan) Allah SWT, telah kita lalui bersama. Sepertinya baru kemarin memasuki bulan yang mana di dalamnya terdapat berbagai nilai-nilai pendidikan bagi jiwa dan raga ini, tak terasa bulan Ramadhan telah meninggalkan kita. Perasaan sedih menghampiri hati para orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Kesedihan dan kekhawatiran dirinya tidak akan dapat berjumpa kembali dengan bulan mulia tersebut di tahun-tahun berikutnya. Namun, waktu tetap terus akan berputar sesuai dengan ketetapan Allah SWT, sehingga kita baru saja memasuki bulan Syawal 1438 Hijriyah.
Ketika memasuki bulan Syawal, terdengar gema suara takbir membahana di seantero jagat raya yang dilantunkan oleh umat Islam di Masjid, Musholla, jalan-jalan, dan di tempat-tempat yang secara khusus diselenggarakan kegiatan takbir bersama. Takbir tersebut terus dan semakin menggema sampai dengan Sang Khatib menyampaikan khutbahnya. Hampir seluruh umat Islam berjalan menuju Masjid, Musholla, dan tempat-tempat diselenggarakan shalat idul fitri untuk berkumpul, menyebut dan mengagungkan asma (nama) Allah SWT.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Laa ilaha illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahilhamd,
Allaahu Akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,
Wasubhaanallaahi bukrataw wa ashiillaa.
Laa ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahuddiin, walau karihal kaafiruun, walau karihal musyrikun, walau karihal munafiqun.
Laa ilaaha illallaahu wahdah, shodaqa wa'dah, wanashara 'abdah, wa a'azza jundahu wahazamal ahzaaba wahdah.
Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil hamd.
Artinya:
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar,