Persaudaraan yang sejati tidak melihat sisi baik saja, melainkan juga melihat sisi-sisi yang buruk dan yang sangat berantakan. Oleh sebab itu, hadirlah benih-benih persaudaraan yang unggul yang karenanya disebabkan oleh rasa saling melengkapi satu sama lain, dan di dalamnya ada jalinan kasih yang sungguh-sungguh hadir. Seperti halnya Para Rasul Kristus, yang selalu memperhatikan nilai-nilai kebenaran sejati hingga pada akhirnya mereka boleh menciptakan suatu kelompok yang penuh dengan jalinan kasih yang nyata terutama melayani para kaum miskin dan papa.
Peristiwa yang sungguh terjadi disaat Para Rasul berkumpul dan melakukan perjamuan bersama-sama dan mereka semua saling membagikan kepunyaan yang mereka miliki dan berani untuk menjual harta benda milik mereka, dan memberikannya kepada orang yang membutuhkan, itulah contoh nilai Persaudaraan yang sejati, rela berkorban, dan meninggalkan harta duniawi untuk menyelamatkan sesama. Dan di sisi lain pula, jiwa persaudaraan mengalahkan semua kemampuan yang ada di dalam setiap pribadi, tanpa mengenal kekurangan, kesakitan yang dirasakan oleh setiap pribadi itu. Dan hingga pada akhirnya terbentuklah suatu Kehidupan Komunitas yang membangkitkan niai-nilai kehidupan atas dasar Persaudaraan yang sejati.
Membangun Hidup persaudaraan terhadap sesama, butuh sesuatu yang unik dan nyata. Terutama dilakukanlah sebuah tindakan yang menyelamatkan atas dasar kasih Allah . Dan hendaknya setiap pribadi yang ingin mengalami persaudaraan yang sungguh-sungguh, hendaknya menaburkan bibit yang unggul pula, supaya setiap orang boleh menanam dan memupuk dengan baik dan tepat, supaya mendapatkan hasil yang sempurna. Seperti halnya menjalin hidup persaudaraan diantara kita, hendaknya dilakukan dengan cara yang khas dan bisa diterima dengan sepenuh hati.