Mohon tunggu...
Arini Yasmin
Arini Yasmin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

Berlomba-lomba dalam kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Keastralan Korupsi

3 November 2019   22:03 Diperbarui: 3 November 2019   22:09 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Korupsi merupakan salah satu masalah besar yang sedang dihadapi Negara Indonesia. Berbicara tentang korupsi di Indonesia memang tidak ada habisnya dan semakin merajalela. Dengan banyaknya korupsi, semakin banyak pula masyarakat Indonesia, terutama Mahasiswa yang peduli dengan kasus korupsi di negara sendiri. Baik berupa demo, meme dan nyinyiran bagi pelaku korupsi yang terus membanjiri media sosial. Nah, kita sebagai mahasiswa sebelum bergabung dalam aksi protes tersebut, seharusnya kita mengetahui betul makna dari kata "korupsi" itu sendiri.

Memang mahasiswa identik dengan berbagai ide-ide cemerlang. Tak jarang mahasiswa dianggap sebagai kaum intelektual. Mereka kerap mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai tak sejalan dengan tujuan dan kesejahteraan rakyat. Namun terkadang citra mahasiswa sebagai kaum intelektual tersebut rusak karena beberapa perilaku yang bertentangan dengan titelnya sebagai mahasiswa. Bahkan perilaku tersebut bisa dikatakan sebagai tindakan korupsi diam-diam.

Pertama, titip presensi

Seperti diketahui, fonomena titip absen ini memang marak hampir di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Alih-alih belajar dengan giat, mahasiswa justru bermalas-malasan dan hanya mengandalkan titip absen untuk memenuhi presensi perkuliahan. Titip absen merupakan pelanggan aturan main yang ada di kampus. Praktik tersebut tidak hanya merugikan diri sendiri, melainkan juga sudah merusak Sistem yang ada.

Kedua, plagiat tugas

Plagiarisme merupakan kegiatan mencatat karya orang lain tanpa mencantumkan sumber tulisan. Kegiatan seperti ini sudah dianggap lumrah di kalangan mahasiswa. Jika dibiarkan, hal tersebut akan menjadi kebiasaan yang koruptif.

Ketiga, datang terlambat

Gara-gara main sampai terlalu malam, banyak dari kita yang sulit bangun pagi dan besoknya terlambat kuliah. Budaya ini juga menunjukkan kalau kita belum bisa menghargai waktu.

Dari contoh-contoh yang menjadi kebiasaan tanpa kita sadari tersebut, harus kita kenali dan pahami.

Mengapa?

Agar kita mendapatkan mandset bahwa "INI ADALAH TINDAKAN KORUPSI KECIL, SAYA HARUS HINDARI INI!" dipikiran kita. Sehingga kita dapat melindungi diri kita dari perbuatan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun