Mohon tunggu...
Arini Gultom
Arini Gultom Mohon Tunggu... Lainnya - Arini gultom

Nama : Arini Gultom Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Mahasiswa universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

5 Hal yang Perlu Diperhatikan Orangtua Sebelum Marah

11 Agustus 2020   08:42 Diperbarui: 11 Agustus 2020   08:43 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Semenjak adanya pandemi covid 19,pembelajaran di segala tingkat satuan pendidikan di alihkan menjadi sistem daring (dalam jaringan) dari rumah masing-masing, hal ini juga berlaku untuk siswa Sekolah Dasar (SD).

Sepertinya kita semua juga tahu, bahwa mengajari anak SD jauh lebih sulit dibandingkan mengajari anak disatuan pendidikan yang sudah lebih tinggi. Karena anak SD belum bisa melakukannya secara mandiri melainkan harus didampingi oleh orang dewasa.

Sadar atau tidak sadar, semenjak adanya pandemi ini kita kerapkali mendengar keluhan baik itu dari guru, pihak sekolah, orangtua maupun pihak lain yang terlibat dalam dunia pendidikan? Terlebih keluhan ini banyak terdengar dari orangtua yang mempunyai anak usia Sekolah Dasar.

Rasanya para bunda sudah lelah dan kerapkali merasa jengkel saat mengajari anaknya. Terlebih bagi orangtua yang harus membagi waktu antara bekerja dan mengawasi anaknya untuk belajar. Saya paham, disaat tubuh sudah lelah, namun harus mendampingi si anak untuk belajar. 

Tapi bukannya serius, si anak malah mau main terus. Tentunya bunda akan sangat kesal dan jengkel akan hal ini. Akhirnya, bunda pun merasa tidak tahan dan meluapkan kekesalan kepada si kecil. Bukan ajar-mengajar, tetapi malah menjadi hajar-menghajar.

Tapi kita pernah berpikir tidak sih bun, untuk mendengarkan keluhan si kecil? Saya yakin mereka pun punya keluhan akan situasi saat ini, namun bedanya mereka belum bisa meluapkannya atau mengatakannya dengan baik. Mereka selalu jadi sasaran kekesalan kita akan keadaan ini.

Banyak saya perhatikan di sekeliling lingkungan saya, bahkan juga mungkin terjadi sama kamu yang mempunyai adik yang masih SD, dan tentunya di alami para bunda yang memiliki anak yang masih SD, kita seperti sering kehilangan kesabaran dalam membimbing mereka. Tapi, tahan dulu yuk!

Saya akan mencoba mengutarakan beberapa hal, yang mungkin bisa membuat kita lebih bersabar dalam menghadapi tingkah laku si anak dan berusaha menahan emosi kita, dan membuat kita berpikir ulang-ulang sebelum memarahi anak. Berikut beberapa halnya antara lain:

Pertama, usia anak yang menduduki Sekolah Dasar, masihlah disebut usia "bermain". Jadi wajar aja ya bunda, anak itu masih bergaantung pada mood nya untuk belajar.

Terkadang dia bisa sangat antusias, dan terkadang dia sama sekali tidak ingin belajar. Dan inilah yang tidak dipahami sebagian besar orangtua, karena orangtua tidak punya trik bagaimana agar keinginan bermain anak itu bisa disalurkan kedalam pembelajarannya.

Kedua, si anak mungkin sudah terbiasa belajar di sekolah. Nah, karena kebiasaan ini maka si anak menganggap bahwa tempat belajar itu di sekolah bukan di rumah. Yang mereka tahu, rumah hanyalah tempat untuk mengerjakan PR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun