Mohon tunggu...
Arini Nurillah
Arini Nurillah Mohon Tunggu... Lainnya - Do Your best, And let Allah do the rest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Bahasa Pertama dan Kedua bagi anak usia dini

23 Maret 2021   17:15 Diperbarui: 23 Maret 2021   22:18 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Manusia berbahasa ibarat burung bersayap"George H. Lewis.

Maksud pada ungkapan di atas bahwa manusia tanpa adanya bahasa sama seperti burung tanpa sayap, karena sayaplah yang mencirikan burung dan bahasalah yang mencirikan manusia.

 Kalian tau gak apa bahasa pertama dan kedua itu? 

dilansir oleh wikipedia bahasa ibu sendiri adalah bahasa pertama yang dikuasai manusia sejak lahir melalui interaksi dengan sesama  keluarga dan masyarakat lingkungannya. dalam artian bahasa tersebut merupakan bahasa yang kita gunakan sehari-hari yang berdasarkan wilayah atau daerah di mana kita tinggal atau lebih dikenal dengan bahasa daerah. 

Dalam hal ini mengajarkan bahasa ibu tidak hanya bisa melestarikan bahasa asli Indonesia namun juga tidak lupa akan asal usul. selain itu, mengajarkan bahasa anak ini juga bermanfaat dalam tumbuh kembangnya. sayangnya, kepada orang tua pada masa sekarang mengajarkan anaknya tentang bahasa asing,  bahkan sudah diajarkan sejak anak belum bisa berbicara. padahal mengajarkan bahasa ibu juga sama penting seperti mengajarkan bahasa internasional. 

Lalu pengertian bahasa kedua menurut wikipedia adalah  jenis bahasa yang bukan bahasa ibu (bahasa utama) bagi penutur, akan tetapi sering dipergunakan di lingkungan sekitar dari penutur sebagai media komunikasi lanjutan. yang dimaksud dalam bahasa kedua ini berbeda dengan bahasa asing, sebab bahasa asing ini merupakan bahasa tambahan dan tidak diterapkan di lingkungan. namun ada beberapa bahasa kedua yang dipergunakan di berbagai negara sebagai lingua franca(bahasa formal). 

Lalu kapan kita mengenalkan bahasa kedua kepada anak?

untuk masa mengenalkan bahasa kedua terhadap anak sebelum sekolah atau utamanya pada umur 3 tahun, karna di usiaa tersebut masa di mana dasar-dasar untuk berpikir,berperilaku, bersikap, bahasa, dan karakteristik lainya sedang berkembang secara pesat,  disisi lain anak juga sudah mulai fasih menggunakan bahasa ibu, dan juga anak sudah siap untuk memulai belajar bahasa baru, sehingga anak tidak dapat kesulitan untuk membedakan mana bahasa ibu dan mana bahasa kedua. 

Namun para orang tua tidak boleh cemas bagaimana cara mengenalkan atau mengajarkan bahasa kedua ini dengan cara Menggunakan gambar orang tua bisa menunjukan gambar seperti hewan tumbuhan dan lain sebagainya, lalu orang tua menyebutkan dengan bahasa kedua kemudian di lanjutkan oleh anaknya, lalu dengan cara menggunakan musik, dengan cara ini anak lebih cepat menangkap pembelajaran yang kita ajarkan terhadap anak. adapun faktor penentu dalam pembelajaran bahasa kedua yang diungkapka oleh Abdul Chaer  yakni.

  •  faktor motivasi
  •  faktor usia  
  •  faktor penyajian formal 
  •  faktor bahasa pertama
  •  faktor lingkungan. 

Peran bahasa ibu untuk anak usia dini

  1. Sebagai alat ekspereksi dan komunikasi bagi anak dengan menggunakan bahasa ibu ini seorang anak dapat menyampaikan ide atau maksud yang dia inginkan kepada orang terdekat. Contohnya, ketika anak menangis, dia menginginkan mainan boneka tersebut namun keinginan nya tidak di penuhi oleh ayahnya seperti: njek ngko' terro amainah boneka (sambil menunjuk boneka yang dia inginkan) yang artinya "gak mau aku pingin mainan boneka itu"
  2.  Bahasa ibu mudah untuk di mengerti dan dipelajari oleh anak. Dengan menggunakan bahasa ibu ini lebih mudah untuk mengerti oleh anak secara langsung yang dapat dia dengar dalam kehidupan sehari-hari
  3. . Bahasa ibu merupakan sumber pengetahuan awal bagi anak. Dalam hal ini anak anak tidak hanya meniru apa yang di lihat namun dia juga meniru apa yang dia dengar, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun