Mohon tunggu...
Arina Salsabilla
Arina Salsabilla Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Tanda sejati dari kecerdasan adalah bukan pengetahuan tapi imajinasi.-Albert Einstein-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sukses Bersama Sabar dan Shalat

17 Juli 2020   20:21 Diperbarui: 17 Juli 2020   20:47 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat/i umat Muslim, pasti kalian ingin sekali menjadi orang yang sukses kan? Akan tetapi, bagaimana menghadapinya agar bisa menjadi orang sukses?? Dihadapi dengan bersabar dan shalat, Apa kalian tau, Apa itu sabar? Kenapa harus bersabar? Dan apa kekuatan sabar? dan begitu juga dengan sholat. Apa itu shalat? Kenapa harus melakukan shalat? Apa kekuatan shalat? Dan, apa hubungan antara kesabaran dan shalat? Inilah yang akan kita bahas dalam artikel ini. 

(Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya shalat sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk). ( Al Baqarah :2 ayat 45 )

Ayat diatas membahas tentang dua hal yang selalu ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sholat dan kesabaran. Setiap hari umat Islam melakukan shalat. Dan setiap saat umat Islam dianjurkan untuk menjadi orang yang sabar.

Sabar. Inilah sepatah kata yang selalu mewarnai kehidupan kita. Bagai udara, istilah sabar begitu banyak dalam kehidupan ini dan sedemikian mudah diucapkan. Entah diucapkan oleh seorang sahabat, orang tua, saudara, keluarga, atau bahkan teman kerja.

Apa itu sabar?

Secara kebahasaan, sabar berasal dari bahasa Arab (as-shabru). Dalam kamus-kamus bahasa Arab yang sangat terkenal (sepeeti lisanu Al-Arab), kata sabar bermakna al-habsu yang bermakna menahan diri.

Secara sederhana, sabar dapat dipahami sebagai sebuah sikap menahan diri agar tidak semakin terpuruk dalam suatu keadaan, sekaligus mengelola segala daya dan potensi diri untuk bisa keluar dari keadaan terpuruk dan mewujudkan semua cita-cita.

Kenapa harus bersabar?

Menurut pemimpin umat Islam keempat setelah Nabi Muhammad SAW wafat ini, posisi kesabaran dalam keimanan bagaikan kepala bagi tubuh. Tidak ada keimanan tanpa kesabaran, sebagaimana tidak ada tubuh tanpa kepala.

(Diriwayatkan oleh Abi Ishak, Imam Ali bin Abi Thalib pernah berujar, kesabaran dalam konteks keimanan tak ubahnya kepala bagi tubuh. Tatkala tidak ada kesabaran, maka tidak ada pula keimanan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun