Ideologi lahir dari pandangan dunia (weltanschauung) yang bersumber dari pada Epistemologi seseorang yang pada implikasinya melahirkan dua macam ideologi dengan dasar  pertama, materialisme kedua, spiritualisme.Â
Ideologi adalah hasil cipta manusia sebagai seperangkat nilai yang diyakini kebenarannya dan diperjuangkan untuk mewujudkannya. Bersifat dinamis.Â
Dari ragam macam pengetahuan dari hasil objek yang terindrawi dan ide serta akal akan membentuk pandangan dunia manusia, cara kita memandang dunia bergantung pada proses kita memperoleh pengetahuannya. Yang pada akhirnya akan melahirkan ideologi. Karena perbedaan cara basis Epistemologi dan pandangan dunianya maka lahirlah ideologi yang secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu materialisme dan spiritualisme yang akan membentuk pola tindak seseorang.Â
Menurut Samuel P. Huntington pasca Runtuhnya tembok berlin dalam tesis yang menyatakan bahwa benturan antar peradaban sudah berakhir antara Kapitalisme dengan komunisme melainkan akan berbenturan dengan Islam.Â
pada abad ke 21 ini terdapat beberapa ideologi-ideologi besar antara lain: Liberalisme, Sosialisme, Anarkisme, Korporatisme, Marxisme, Komunisme, Demokrasi Sosial, Konservatisme, nasionalisme, Fasisme, demokrasi kristen yang kesemuanya merupakan produk Barat.
Neoliberalisme & Globalisasi
Terjadi pertukaran dalam pasar, metodologi positivistik, hakikat manusia sebagai homo economicus/utility-maximizing machine yang mengutamakan kesejahteraan material.
Pasar dan modal serta negara melindungi hak atas kekayaan dari pasar. Sementara dalam konteks rumah tangga berprinsip bahwa mesin yang harus memaksimalkan kepuasan dan produksi massal untuk memaksimalkan keuntungan.
Globalisasi Sebagai perluasan jaringan INTERdependensi sehingga meliputi antar benua yang menimbulkan perubahan mendasar dalam politik dunia antara lain kaitan politik dan arus global, kemerosotan makna, eksploitasi.Â
Lahirnya krisis sosial yang terjadi karena benturan sosial, dengan akar-akar kepentingan pribadi, pertentangan kelas sosial dan politik, pertentangan yang bersifat internasional, perbedaan kebudayaan dan ras. Hal ini bisa menyebabkan konflik sosial dalam masyarakat yang berakar dari aktivitas sosial, ekonomi, dan politik seperti perebutan sumber-sumber kepemilikan, status sosial, kekuasaan dan keterbatasan posisi dan peran.
Globalisasi menyebabkan berbagai macam persoalan pada negara-negara dunia ketiga oleh negara super power salah satunya adalah penetrasi negara super power terhadap negara dunia ketiga yang disebabkan antara lain karena kepentingan investasi, penguasaan teritori, pelemahan akar-akar kebudayaan, penghapusan sejarah suatu bangsa. Yang pada akhirnya menyebabkan pemisahan sosial (Separated Society) dan perpecahan suatu bangsa (divided nation).Â