Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menikmati Novel Keroyokan (1): Sang Perantau

28 Maret 2023   19:34 Diperbarui: 28 Maret 2023   19:37 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa karya novel kroyokan (Dokpri)

Menulis. Menantang anak muda untuk berkarya membutuhkan ketekunan yang luar biasa. Apalagi kebiasaan-kebiasaan digital telah membelenggu anak muda pada kesulitan bekerja sama untuk menghasilkan sebuah karya. 

Ketekunan untuk selalu belajar terus-menerus harus dibiasakan bagi anak-anak muda. Ketika dunia digital semakin berkembang begitu pesat, anak muda pun semakin kuat terlibat. Namun, tentu saja perkembangan dunia digital ini bisa membawa kebaikan tetapi terkadang juga membawa dampak yang merugikan perkembangan anak muda itu sendiri. 

Latihan Kepemimpinan

Anak-anak muda perlu diberikan latihan-latihan kepemimpinan agar seluruh sikap dan kompetensinya benar-benar tumbuh sebagai orang dewasa. Membangun kerjasama dalam satu kelompok tentu sangat dibutuhkan agar setiap anak bisa belajar dan merasakan bagaimana membangun mimpi dan mewujudkan mimpi itu bersama-sama. Jika ini terjadi, sikap egois akan pupus dan penguatan kolaborasi akan semakin kuat. 

Untuk itulah anak-anak muda perlu dilibatkan dalam latihan kerjasama. Proyek menulis novel yang dilakukan oleh siswa dalam satu kelas (keroyokan) bertujuan bukan hanya untuk mengolah kerjasama anggota kelas tetapi juga meningkatkan kemampuan menulis setiap siswa. Dua hal yang perlu dimiliki sebagai seorang pemimpin pada saatnya nanti. 

Ketrampilan menulis merupakan  suatu kemampuan untuk mengungkapkan gagasan, pendapat, pikiran, ide, keinginan, atau perasaan yang ada di dalam pikiran seseorang yang disampaikan kepada orang lain. Melalui bahasa tulis inilah orang-orang di sekeliling atau pembaca akan dapat membaca, mengerti dan memahami pikiran dan gagasan si penulis. Maka, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang harus dimiliki seroang pemimpin, sekaligus sebagai sarana berkomunikasi secara tidak langsung dengan orang lain. 

Tujuan Menulis 

Bukan hanya itu, menulis sekaligus sebagai sarana pengungkapan diri, sarana untuk memahami sebuah informasi, sarana untuk mengembangkan kepribadian, kebanggaan, dan rasa harga diri seseorang, sarana untuk meningkatkan kesadaran atas kondisi  lingkungan sekeliling, sarana untuk melibatkan diri dengan berbagai peristiwa dalam masayarakat, dan tentu saja sarana untuk mengembangkan  kemampuan mempergunakan bahasa. 

Menulis adalah bentuk komunikasi yang melengkapi kemampuan selain mendengar, membaca, dan berbicara. Pesan penulis akan disampaikan dalam bentuk lambang-lambang mudah dapat dipahami pembaca sehingga pesan tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Menulis sekaligus sebagai kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan mengunakan bahasa tulis sebagai media atau alatnya, sehingga dalam proses komunikasi ini selalu melibatkan;   penulis sebagai penyampai pesan, isi tulisan atau pesan,  saluran atau medianya berupa tulisan,  dan pembaca sebagai penerima pesan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun