Mohon tunggu...
Arif Yudistira
Arif Yudistira Mohon Tunggu... Pendidik

Suka Ngopi, dan jalan-jalan heppy.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kurban dan Kesyukuran Kita Sebagai Hamba

14 Juni 2025   08:32 Diperbarui: 14 Juni 2025   08:32 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kurban/ sumber pixabay.com

Tuhan tidak pernah salah apalagi meleset saat menurunkan Rohmat dan pertolongan-Nya. Tentu saja Rahmat dan pertolongan Tuhan akan datang bersama keteguhan usaha manusia dan juga keyakinan tidak terputus akan kasih Tuhan seperti yang ada di kisah Ibrahim.

Seringnya, Syaitan menguji kita seperti dalam laku melempar jumrah yang diabadikan dalam ibadah haji. Kita memang dianjurkan dengan sekuat tenaga bahkan melempar syaitan dengan kerikil.

Bila kita lemah atau tidak melawan syahwat, nafsu kita, tentu kita akan terjebak dalam tipu daya syaitan. Sering kita tidak sabar, kurang yakin saat ujian datang kepada kita.

Datangnya ujian itu bukan untuk melemahkan, tetapi justru menguatkan kita untuk kembali dan yakin kepada Allah, kepada Tuhan.

Syukur

 

Korban sebagaimana yang telah diteladankan Ibrahim adalah wujud kesyukuran dan ketaatan kita kepada Allah. Kalau tidak syukur, tidak cinta, tidak mungkin orang bisa berkurban. Bukan darah atau daging yang sampai kepada Allah, tetapi keikhlasan, ketulusan dan iman yang akan sampai kepada Allah.

Ibadah korban menjadi pembuktian kesyukuran kita, ketaatan kita kepada Allah. Bahkan Nabi mengingatkan, "Jangan dekat-dekat dengan rumah-Ku, jika engkau mampu berkurban tetapi tidak berkurban".

Sering orang lupa meminta kepada Allah dengan sungguh, tetapi lupa amal dan pengurbanan yang mustinya kita persembahkan kepada-Nya.

Rasa syukur kita kepada Tuhan bukan untuk Tuhan, tetapi justru kembali kepada kita sendiri. Dengan syukur itu, kita menyadari posisi kita sebagai hamba, selain dari berterimakasih kita kepada Tuhan yang banyak memberi.

Kesadaran kita beribadah kurban itu juga menjadi wujud nyata cara kita melatih etos kepedulian kepada sesama. Kesadaran sosial kita bahwa kita hidup bergandengan, dekat dan saling membutuhkan satu sama lain sesame makhluk Tuhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun