Mohon tunggu...
Arif Rahman Hakim
Arif Rahman Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Manajemen UMM

Motto Hidup : "Man Jadda Wajada" Prinsip Hidup : "Khoirunnas Anfa'uhum Linnas" Jika Lelah Istirahatlah, tapi Jangan Menyerah Jika Menyerah !! Ingatlah Orang Tua di Rumah....

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PMM 85 Gading Kasri Gelar Sosialisasi untuk Warga dalam Upaya Penguatan Ketahanan Pangan di Kala Pandemi

16 Maret 2021   19:00 Diperbarui: 16 Maret 2021   19:09 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi PDD PMM 85 : Potret Kegiatan Sosialisasi Ketahanan Pangan

Memulai program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM), kelompok 85 PMM-UMM yang didampingi ibu Novita Ratna Satiti selaku Dosen Pembimbing Lapangan, menggelar kegiatan Sosialisasi mengenai Penguatan Ketahanan Pangan saat Pandemi Covid-19 bersama warga khususnya RT 01 RW 06 Kelurahan Gading Kasri, Kec. Klojen, Kota Malang. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 7 Maret 2021 sekitar pukul 09.00 WIB berlokasi di Lapangan RT 01 RW 06 Gading Kasri. 

Kegiatan ini dihadiri oleh tim PMM 85, ketua RT 01 Bapak Nanang Abdurrahman, beberapa Ibu PKK dan warga serta pemateri sosialisasi saudara Abdul Haris, S.Pd. Kegiatan sosialisasi ini dikonsep secara outdoor dan non formal dengan komunikasi dua arah antara Narasumber dengan audiens. Konsep ini dipilih dikarenakan lokasi PMM tersebut pada masa PPKM Mikro dan Kampung Tangguh Covid-19 yang dampaknya membatasi aktivas masyarakat. 

Sosialisasi ketahanan pangan rumah tangga ini dilatarbelakangi keaadan dan kondisi di era pandemi covid-19, kegiatan ini memberikan materi dan edukasi kepada masyarakat mengenai krisis di era saat ini dan bagaimana strategi pangan rumah tangga agar tetap survive. Pemateri yang dihadirkan ialah saudara Abdul Haris, S.Pd (mahasiswa S2 Sosiologi Pedesaan Universitas Brawijaya). 

Kegiatan yang dikonsep secara santai ini menghasilkan diskusi yang terbuka dan dua arah, antara pemateri dan audiens saling bertukar pemikiran. Pemateri memberikan pernyataan ajakan kepada warga untuk mememanfaatkan apa yang tersedia di lingkungan. "Sekarang, kita harus kreatif pak bu, kita coba manfaatkan apa yang ada disekitar kita, untuk kita jadikan sebagai barang yang bermanfaat, apalagi untuk pangan" ucap saudara Haris.

Ketika itu juga, salah satu ibu PKK yang sekaligus Ibu RT menanggapi apa yang disampaikan pemateri mengenai pemanfaatan barang bekas yang terbuang. "Nah itu, jadi kita memang harus pandai mas dalam memanfaatkan barang bekas yang ada disekitar kita agar memiliki kebermanfaatan, pinter sekali ya mas Haris". Ibu RT juga memberikan dukungan positif terhadap kegiatan yang dilakukan ini yang berdampak pada warga secara langsung. "Dari kami ibu PKK sendiri, sangat mendukung kegiatan seperti ini, dan ini bisa menjadi motivasi untuk kami, apalagi untuk kebutuhan masyarakat" bu RT menambahkan.

Pemateri memberikan alternatif yang menjadi solusi mengenai ketahanan rumah tangga khususnya pangan warga dikala pandemi saat ini. Memang di lokasi tersebut sudah ada Hydroponik, namun itu program kelurahan dan memakan biaya yang sangat besar. Sehingga salah alah satu solusi yang diberikan yakni pemanfaatan barang bekas seperti botol bekas air mineral, gelas air mineral, kayu, dan sejenisnya untuk dijadikan Hydroponik berbahan go green dan efisiensi biaya. "Begini pak dan ibu semuanya, kita bisa membuat hydroponik dengan memanfaatkan barang bekas seperti botol bekas dan gelas minuman kemasan. Ini sangat efisiensi biaya sekali pak bu" ucap Haris.

Melihat keadaan lokasi yang memang ada kolam ikan lele sebelumnya dan ada fasilitas yang disediakan atas partisipasi warga yakni kolam kosong. Sehingga saudara Haris memiliki usulan ide yakni pemanfaatan kolam lele sebagai sumber air dari tanaman kangkung dengan system aquaponik. Artinya kolam lele tersebut menjadi sumber air dan nutrisi bagi tanaman kangkung yang tumbuh diatas kolam tersebut. Untuk efisiensi biaya, pakan lele tersebut bisa menggunakan kates atau daun singkong sebagai pakannya. 

"Saya memberi usulan pak bu, karena dari warga juga ada partisipasinya dengan menyediakan kolam yang siap digunakan, jadi bisa sekalian membudidayakan ikan lele dan diatasnya ada hydroponik tanaman kangkung ataupun sawi. Kandungan nutrisi ammonia dari lele sangat bagus untuk pertumbuhan tanaman kangkung. Begitu juga, ada pepaya dan daun singkong yang bisa menjadi alternatif pakan lelenya: saudara Haris menambahkan.

Pada akhirnya, tim PMM 85 dan warga akan mencoba memanfaatkan dan mengoptimalkan fasilitas kolam yang ada dan memanfaatkan paralon partisipasi warga untuk pembuatan hydroponik. Nantinya, akan ada dua konsep hydroponic yang coba dibuat, yang pertama dengan konsep hyroponik paralon dari warga dan kedua hydroponik dengan konsep go green (memanfaatkan barang bekas) ide dari PMM 85 dan pemateri. Pembuatan hydroponic ini sangat mendapat apresiasi dan dukungan warga sekitar, mereka siap memberikan partisipasinya dengan membantu menyiapkan bibit tanaman nantinya, sehingga proses kedepannya bisa lebih cepat diselesaikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun