Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Wiraswasta - instagram : @studywithariffamily

Bekerja untuk program Educational Life. Penelitian saya selama beberapa tahun terakhir berpusat pada teknologi dan bisnis skala kecil. Creator Inc (Bentang Pustaka) dan Make Your Story Matter (Gramedia Pustaka) adalah buku yang mengupas soal marketing dan karir di era sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Salat, "Booster" Fisiologis Muslim untuk Produktif

21 Mei 2018   12:33 Diperbarui: 21 Mei 2018   12:48 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

 If your legs can't take you to prayer, then how do you expect them to carry you to Jannah?. -- Dr. Bilal Philips

Kemenangan Daud atas Jalut, karena ahli dalam slingshot. Untuk menjadi ahli, dibutuhkan 10.000 jam latihan sebagaimana disampaikan dari hasil riset K. Anders Ericsson.  Melibatkan 30 subyek pemain biola, bahwa mereka yang berhasil mencapai level master, setelah berlatih permainan biola selama 10.000 jam.

Ini pula yang menjelaskan mengapa Rasullulah pandai berdagang ketika ia menikah di usia 25, karena sejak usia 12, ia sudah ikut kafilah dagang ke Syria, yang dipimpin oleh Abu Thalib.

Namun ada satu hal yang jarang diketahui banyak orang terkait dengan penelitian ini. Ternyata, para pemain biola yang mencapai level master, berlatih dengan ritme tertentu yang erat kaitannya dengan fisiologis manusia. Tubuh kita, memiliki siklus rutin setiap 90 menit, mulai dari kewaspadaan tinggi, kemudian turun secara progresif hingga akhirnya lelah (fatique).

Para musisi yang diteliti oleh Ericsson, mulai berlatih pada pagi hari ketika energinya dipuncak, setelah 90 menit mereka kemudian beristirahat untuk memulihkan diri. Setelah itu mereka melanjutkan kembali untuk 90 menit kedua, dan kemudian pada 90 menit ketiga. Dan Ericsson kemudian menyimpulkan, bahwa 4,5 jam adalah waktu fokus tertinggi bagi seseorang mengerjakan proyek dalam satu hari. Pola ini, terbukti memberikan kinerja dengan hasil terbaik.

Ketika kita mulai bekerja, selama 90 menit tubuh bereaksi dengan optimal, dari puncak kemudian lelah, jika kondisi ini dipaksa untuk terus bekerja, hasilnya bukan semakin baik, justru sebaliknya. Itulah sebabnya kita harus break untuk mengonsolidasi energi, ketika pulih lanjutkan dengan bekerja 90 menit kedua. Kemudian istirahat, kembali lagi untuk 90 menit ketiga. Dengan cara ini, justru membawa kita pada hasil kerja yang optimal.

Dan pola ini sangat relevan dengan life works seorang muslim. Jika kita mulai bekerja dari jam 7-8, maka setelah 90 menit, kita bisa break untuk sholat Dhuha.  Kemudian kita kembali lagi untuk bekerja di 90 menit tahap kedua sampai pukul 12-1 siang, waktu untuk Sholat Dhuhur sesuai panggilan adzan dan makan siang. Di tahap 90 menit ketiga, -mungkin sedikit lebih panjang sebelum masuk waktu Ashar-, kita break lagi untuk sholat Ashar.

Pola ini, menjadikan waktu sholat sebagai breaking time yang berdasar hasil riset, adalah bentuk terbaik fisiologis manusia untuk bekerja dengan hasil yang optimal. Itu sebabnya, ketika kita memutuskan untuk menunda sholat dan mendahulukan pekerjaan, pada dasarnya kita tengah memberikan jalan tubuh kita untuk bekerja tidak dengan performa terbaik. Mungkin jangka pendek tidak terlihat hasilnya, namun dalam jangka panjang, signifikan. Jangan abaikan panggilan sholatmu karena pekerjaan.

 

#oneminutemuslim #islam #imanmelahirkanilmu #ilmumelahirkanamal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun