Mohon tunggu...
Muhammad Arif
Muhammad Arif Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia Biasa

Freelance Content Writer | Blogger | Email:arifpimo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siraman Rohani di Segelas Kopi

4 Februari 2018   21:25 Diperbarui: 4 Februari 2018   22:04 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa hari yang lalu, saya mampir disalah satu kedai kopi, didekat belakang gedung KPK, saya duduk dan membakar rokok saya sambil menikmati kopi yang telah tersedia.

Kemudian, disamping saya beberapa orang bapak-bapak berkumpul lagi membahas sesuatu, terlihat berjejeran kopi di hadapan mereka masing-masing. Sepertinya obrolan mereka tampak serius, saya mencoba mendengarkan dan mencari tahu obrolan apa yang mereka bahas, tapi suaranya terdengar agak samar-samar, namun ada beberapa kalimat yang saya dengar yaitu kata agama dan segelas kopi.

Obrolan mereka terus berlanjut dan sampai pada akhirnya ada seorang bapak-bapak dari perkumpulan itu mengajak saya ngobrol dengan mengajukan sebuah pertanyaan.

Ia mengangkat gelas kopinya yang masih berisi separuh.

"Bang bagaimana caranya supaya kopi ini bisa putih dan jernih lagi tanpa harus membuang kopinya? " Pertanyaan bapak itu Ke saya dan berharap saya tau jawabanya.

Dan saya pun tersenyum sambil geleng-geleng kepala.

"Gak tau pak" kata saya

kemudian ia mengulangi pertanyaan serupa kearah tema-temanya, dan teman-temanya juga tidak tau jawabanya.

"gak tau gimana caranya? jadi gini, supaya kopi ini bisa putih dan jernih lagi tanpa harus membuang kopinya"Kata bapak yang memberi pertanyaan tadi.

saya semakin serius mendengarkan obrolanya. Bapak itu melanjutkan penjelasanya.

"coba lu ambil sebuah teko yang berisi air putih lalu lu tuangkan ke kopi ini sampai melimpah, tuangkan terus, tuangkan terus, tuangkan terus sampai yang gelasnya tadi berwarna hitam hingga berubah menjadi air putih yang jernih"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun