Cerita sebelumnya Coba Saya Bule....
Masih tentang Bali ya? Dan perjalanan saya ke Bali telah sampai pada titik puncaknya. Kali ini tentu saja aku tidak berani singgung-singgung soal 'sumur' lagi.
Akibat sebut-sebut soal 'sumur', lelah deh diriku menjawab pesan WA dan menghapusnya. Teman-teman memang rada kebangetan. Padahal tak ada yang porno. Tak ada juga adegan seronok dan cerita 'gila' di dalamnya. Hanya sebuah ungkapan kegembiraan dari seorang anak manusia yanh berasal dari pegunungan turun gunung.
Namun baiklah. Di hari ke lima perjalanan saya pantai sanur sudah dijelajahi. Berburu klomang dan cangkang kerang memang melelahkan. Sepanjang 2 kilo jalan kaki tak ada kelomang maupun cangkang kerang ditemukan.
Yang hilir mudik malah cangkang kerang beraneka rupa dalam pelukan bocah penjaja di pinggir pantai.
Tentu saja hal yang sama juga terjadi pada kelomang. Di tempat saya daerah pantainya kelomang masih demikian berhamburan di sepanjang pantai dan pancer (sungai/telaga di tepian laun). Saya pikir kalau kelomang bali adalah kelomang bule. Minimal pernah dipegang bule. Jadi ketularan bulenya. Ha ha ha...
Pagi-pagi sekali ketua rombongan beserta pemandu wisatanya menggedor kamar hotel tempat kami menginap. Tak seperti biasa memang. Kali ini arah perjalanan adalah puncak di Kintamanai.
Kintamani adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Indonesia. Kintamani juga merupakan kawasan wisata pemandangan alam di Bali.
Beberapa jam setelah duduk dalam bus akhirnya berhenti juga.
"Kita sudah sampai di Kintamani," kata teman-teman
Walau sebelumnya telah beberapa kali kami mampir di tempat wisata yang menuju ke arah Kintamani. Diantaranya singgah di sebuah tempat di mana ada suguhan yang mempersembahkan tarian tradisional dan ceritai Bali serta tempat peribadatan agama di Bali.
