Jogja, selain terkenal akan kota dengan predikat kota pelajar, daerah istimewa berikut dengan daya tarik wisatanya yang banyak menarik minat pada turis baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Di kota ini banyak sekalimeyimpan  hal-hal menarik bila inign dieksplor lebih dalam salah satunya mengenai pasar dadakan yang khas di setiap bulan Ramadhan.
Pasar dadakan ini atau mungkin sebagain orang juga menyebutnya sunmor, merupakan suatu fenomena yang sudah menjadi tradisi di setiap bulan Ramadhan. Setidaknya ada 4 lokasi yang cukup terkenal yang menjadi destinasi utama masyarakat untuk berkunjung di pasar dadakan khas Ramadhan di Kota Jogja.
Pasar Sore UGM
Pasar sore UGM ini lokasinya sama persis di lokasi yang biasa digunakan untuk Sunday Morninng (pasar di setiap minggu pagi). Memanjang dari Fakultas Ekonomi (D3) hingga sampai di barat fakultas teknik UNY. Para pedagang berjualan di trotoar di sepanjang jalan tersebut. Dan yang mengherankan di sepanjang jalan tersebut ramai akan pengunjung yang kebanyakan di dominasi oleh anak muda. Di pasar sore UGM ini banyak  sekali menjajakan kulliner seperti batagor, sup buah, es goreng, cilok dan menu-menu jajan lain yang tentu sangat menggoda. Bahkan sebagian pedagang juga menyediakan  tikar sebagai tempat lesehan untuk memfasilitasi para pengunjung yang ingin makan di tempat.
Jangan berpikir bahwa suasana di pasar sore ini seperti suasana perang sungguhan di Palestina sana. Nama Jalur Gaza merupakan akronim dari Jajanan Lauk, Sayur, Gubug Ashar Zerba Ada yang berada di Jalan Sorogenen-Nitikan Umbulharjo, selatan kota Yogyakarta. Memang seperti namanya, di Jalur Gaza ini menyediakan berbagai macam kuliner dari A sampai Z, hingga membuat bingung hendak memilih yang mana. Â Satu yang menjadi khas dari Jalur Gaza ini adalah menu ikan air tawar dan sejenisnya. Karena kebetulan secara lokasi dekat dengan sentral penjualan ikan di Kota Jogja. Sama seperti di pasar sore UGM, para pedagang berjualan di pinggi jalan raya. Yang perlu di apresiasi adalah walau berjualan di pinggir jalan, namun dapat ditata sangat rapi dan tertib. Sehingga jauh dari kesan semrawut.
Dekat dari Jalur Gaza, tepat lebih ke barat di daerah Mantrijeron, ada yang namanya Kampung Ramadhan Jogokariyan. Â Pusatnya ada di masjid yang memang menjadi salah satu masjid terkenal di Jogja,yaitu Masjid Jogokariyan. Memang sudah menjadi tradisi, setiap Ramadhan dari tanggal 1 hingga 30, kampung Ramadhan Jogokariyan diadakan. Banyak sekali pilihan kuliner yang sangat menarik dengan harga yang terjangkau. Sehingga tak heran di tiap harinya, apalagi di awal-awal Ramadhan pengunjung selalu penuh dan meluber memenuhi jalanan. Sama seperti pasar sore lainnya, Kampung Ramadhan Jogokariyan juga diadakan di pinggir jalan Raya, dan di sepanjang jalan tersebut, pengunjung bisa leluasa memilih aneka jajanan.
Ini agak berbeda dari 3 pasar sore sebelumnya. Pasar sore Kauman berlokasi di dekat Masjid Gede Kauman, bertempat di gang sempit. Sehingga bila hendak berkungjung di sini, harus memarkirkan kendaraan di tempat lain,kemudian berjalan kaki menyusuri gang. Mengunjungi pasar sore Kauman ini serasa sedang blusukan, karena memang lokasinya yang sedikit tak biasa. Bila diamati dari depan gang, seperti gang-gang pada umumnnya.Â
Yang membedakan ada pernak-pernik yang khas serta spanduk, untuk memudahkan pengunjung ketika mencari lokasi pasar sore ini. Salah satu keuntungannya berkunjung ke tempat ini adalah dekat dengan masjid Gede Kauman. Sehingga ketika sudah puas berkeliling, ketika pengunjung hendak menunaikan sholat maghrib pengunjung bisa langsung menuju pelataran masjid Gede. Selain dekat dengan masjid, Pasar Sore Kauman juga dengan dengan beberapa destinasi wisata seperti Keraton Yogyakarta, Alun-alun Utara, Malioboro dan Benteng Vredeburg. Â