Mohon tunggu...
Arif Meftah Hidayat
Arif Meftah Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Pabrik

Dengan atau tanpa saya menulis, dunia juga tidak akan berubah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tindak Kejahatan dan Korban yang Ikut Disalahkan

16 Januari 2022   23:22 Diperbarui: 16 Januari 2022   23:30 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Kenapa jam dua dini hari juga baru pulang?

Kalau dia tidak pulang jam segitu pasti tidak kena begal."

Seorang kawan mengomentari berita tentang pembegalan. Sebuah komentar yang justru terindikasi ikut menyalahkan korban. Komentar yang bagiku aneh. Hal aneh tetapi sudah dianggap begitu lumrah dan mungkin juga telah diyakini oleh masyarakat.

Terdapat tindak kejahatan tetapi sang korban justru ikut disalahkan

Menyalahkan jam pulang korban, menyalahkan kesendirian korban, menyalahkan harta yang ditunjukkan korban, bahkan menyalahkan pakaian korban. Seolah olah wajar kalau orang sendirian dijahati. Wajar kalau pulang malam dijahati, wajar kalau orang menunjukkan sedikit saja hartanya dibegal, wajar kalau orang berpakaian seksi menjadi korban kekerasan seksual, dan wajar-wajar yang lainnya.

Bang Napi memang pernah berkata, "Kejahatan terjadi bukan karena ada niat pelakunya. Tetapi juga karena ada kesempatan".

Hanya karena menganggap pernyataan tersebut benar, bukan berarti kita berhak menjudge bahwa korban telah memberikan kesempatan demi kesempatan. Bagaimana bisa perilaku manusia di ruang publik dicap sebagai kewajaran untuk mendatangkan kejahatan atau setidaknya memperlancar kejahatan?

Orang berkendara sendirian di waktu malam, wajar, bukan hal yang justru disalahkan. Orang menampilkan gaya berbusananya di ruang publik, apa salahnya? Manusia-manusia menunjukkan barang-barangnya di ruang publik, apa masalahnya? Selama tidak mengganggu keamanan dan ketertiban umum, seharusnya biarkan saja.

Di ruang publik, manusia-manusia harus dijamin keamanannya. Manusia-manusia harus dijamin keselamatannya. Bukan sebaliknya, kalau terjadi tindak kejahatan di ruang publik, justru korban yang ikut disalahkan.

Pola pikir yang masih menyalahkan korban sebaiknya dibuang jauh-jauh. Meminta untuk lebih waspada dan hati-hati tentu saja tidak sama dengan mengaggap wajar sebuah tidak kejahatan menimpa korban karena kita merasa sang korban kurang hati-hati atau waspada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun