Bulan suci Ramadan sudah memasuki pertengahan, dan marilah kita melangkah menuju akhir yang lebih baik.Â
Untuk kita pahami bersama, bahwa hakikat dari kesucian adalah ibarat pakaian yang melekat pada tubuh. Ada saat pakaian tersebut telah lusuh dan kotor oleh terpaan debu kotoran. Maka perlu pembasuhan dengan menggunakan air yang bersih, menyikatnya dengan terlebih dahulu terendam oleh campuran detergen. Kemudian merasakan perasan pelintir yang kuat untuk menghilangkan sisa air.Â
Hal tersebut sudah kita dapati pada permulaan ramadan, dengan adanya hujan sebagai Rahmat.
Kini kita sedang berada ditengahnya. Ramadan yang dapat di artikan sebagai waktu yang bergejolak, panas yang membakar.Â
Terbukti dengan bermacam hasutan benci yang ada berupa kekuatan massa telah menjerumuskan kepada perbuatan yang tidak sepatutnya dilakukan pada bulan suci, hingga membekasendapkan korban serta kerugian semua pihak.  Pada  satu sisi kita diharapkan untuk tetap bisa mengendalikan semua gejolak keinginan emosi buruk dan panas serta pedasnya berita serta komentar hoax yang belum jelas narasumbernya.
Demikianlah, bahwasannya letak cobaan adanya di tengah. Di uji dengan berbagai masalah untuk menyadarkan kita supaya berfikir tentang jawaban terbaik yang belum terbetik di awal permasalahan.
Salam bahagia.