Mohon tunggu...
Arif Maulana
Arif Maulana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Melihat Dari Bawah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Lampu Jalan

23 Januari 2021   18:23 Diperbarui: 23 Januari 2021   18:35 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hari ini jalan begitu gelap, tepat pukul 22:30 wib. Lampu jalan semua mati dan hujan turun tak beraturan namun tidak juga begitu deras.
Aku ingin segera sampai dirumah membuka sebuah buku, buku yang baru saja ku beli namun tak sempat ku baca.

Aku mengingat seseorang dari Athena di jalan ini.. Membawa sebuah lampu di siang hari dan berteriak teriak mencari sesuatu tanpa kalimat tanya yang begitu jelas, sampai akhirnya seseorang dari mereka yang berada di antaranya bertanya;  apa yang engkau cari tuan?
"manusia", jawabnya.

Semua orang disana terdiam, bahkan ketika aku membaca nya, aku terdiam sebentar.
Gila, bagaimana seseorang yang berjalan di siang hari ditengah keramaian dengan sebuah lampu ditangannya dan berteriak teriak ditengah manusia yang ramai mencari manusia?
Ooh mungkin dia buta, itu dugaan sementara yang bisa kita sesuaikan.
Baik kita lanjut berjalan.
Dan anggap saja bahwa pencarian terhadap manusia disiang hari sebagai satu kritik sosial, manusia terbuai atas ilusi pencapaian yang mereka bayangkan, tak sedikit juga bahwa manusia meninggalkan moral dan etika hanya untuk ambisi kehidupan, sedikit rumit, hanya saja manusia meninggalkan perenungan yang sebenarnya berfungsi sebagai cahaya pada sebuah jalan gelap ini.

Suatu ketika dilain waktu yang berbeda seorang pria sedang duduk dipinggir jalan kota Athena Yunani, matahari pagi begitu memberikan banyak energi dan cahaya untuk bisa dinikmati. Ya,  pria tersebut sedang menikmati sengatan matahari pagi.

Seorang pemimpin dari sebuah kekuasan besar datang, Romawi. Membawa sebuah transaksi dan memberikan apa yang diinginkan si pria; wahai tuan, apa yang engkau minta maka akan ku berikan, kekuasaan, harta, tempat yang layak, seorang istri, sebutkan lah.. Maka akan ku berikan.

Sebuah transaksi belum tersampaikan sang pria menyambut seluruh pertanyaan yang ingin diberikan oleh sang penguasa: "menyingkirlah dari hadapan ku, kau menghalangi sinar matahari nya", pria itu menjawab sang penguasa Alexander The Great sang penguasa angung Romawi.

Jalan semakin dingin dan aku sudah berada didepan pintu rumah, namun lampu jalan belum juga hidup...
Bagai mana manusia berjalan disebuah kegelapan tanpa cahaya lampu jalan, atau manusia bisa menemukan cahaya dalam dirinya untuk berjalan dikegelapan.

Ku fikir lagi kegelapan bisa saja apa yang di katakan Albert Camus sang filsuf Prancis itu: Manusia melupakan jika ia hidup dan hanya tenggelam oleh ilusi suatu pencapaian.

Sekarang pukul 23:45 wib dibangku tempat aku duduk dengan sebuah buku yang ingin ku buka, dan seorang pria yang ingin ku kenalkan dari dua kisah hidupnya diatas dalam buku ini, Diogenes dari Sinope, sebuah kota pelabuhan di wilayah paling utara Turki. Saat itu, Turki sendiri merupakan sebuah daerah yang menjadi bagian dari koloni Yunani.

Diogenes seorang sinis yang memberi penerangan bagi masadepan kehidupan manusia yang membacanya.
Suatu saat, dia melihat seorang anak muda sedang meminum air menggunakan tangannya di sungai, ia kemudian membuang satu-satunya mangkuk kayu yang digunakannya setiap hari, "A child has beaten me in a plainness of living." Begitulah bahagia dalam kesederhanaan dalam ajaran sinismenya.

Diogenes yang mendapat julukan si anjing merupakan sosok manusia yang melepaskan dirinya dari segala kehidupan dunia dan hidup didalam tong dipinggiran jalan dengan anjing-anjing yang sering berada disekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun