Kini, orang-orang di dunia sepakbola banyak terpukau dengan pelatih Real Madrid Zinedine Zidane. Mantan pemain Tim Nasional Prancis inimampu membawa Real Madrid menyabet banyak trofi dan gelar baik domestik maupun internasional. Hal itu menjadikan dia termasuk sosok pesepakbola  yang paling sukses baik ketika  menjadi pemain sekaligus pelatih di klub asal Spanyol tersebut.
Namun, tidak banyak yang mau mengupas proses panjang pemain muslim berdarah Aljazair tersebut sehingga dia mampu seperti sekarang ini. Ya. Salah satu yang menjadikan dia menjadi pelatih sukses, Â karena posisi dirinya ketika dulu bermain menjadi pemain tengah alias gelandang tengah.
Seorang pemain sepakbola dalam posisi tersebut, dialah yang mangatur ritme sepakbola timnya. Dialah yang banyak sekali berperan ketika timnya harus menyerang, memainkan tempo dan juga bertahan. Maka, pemain model seperti sering disebut sebagai Sang Dirijen dan juga Jenderal Lapangan.
Itulah yang membuat para pemain ini jika pensiun 'gantung sepatu' dan menjadi pelatih akan meramu timnya dengan harmoni indah dan berujung pada kesuksesan. Walaupun mereka tahu betul hasil dari permainan yang diinginkan, namun proses yang terorganisir secara matang dan enak ditonton adalah orientasi mereka.
Bukan hanya Zinedine Zidane di Real Madrid. Ada pula Antonio Conte di Chelsea, Pep Guardiola di Mancester City serta Diego Simeone di Atletiko Madrid. Secara umur memang mereka masih muda. Namun perjalanan panjang mereka menjadi jenderal lapangan membuat mampu membuat bahagia pemilik maupun supporter di masing-masing klub.
Hidup Harmoni Sehari-hari
Mampu hidup yang adil, seimbang dan harmoni sebagaimana yang terdapat dalam doa sapu jagat dengan mampu mengatur secara tepat antara dunia dan akhirot adalah idaman semua orang yang beriman. Namun tidak semua mampu melaksanakannya dengan baik dan benar.
Dalam Islam, orang-orang yang mempunyai cara berpikir tawasuth, tawazun, moderat dan adil terbukti berhasil membawa kesuksesan dan mampu menjadi 'oase' di tengah panasnya tarik ulur dalam bidang agama, politik, ekonomi, sosial maupun budaya.
Cara dakwah ala walisanga dan wabil khusus Sunan Kalijaga adalah contohnya. Bagaimana mereka bisa menempatkan diri dengan baik di tengah-tengah masyarakat. Sebagai satu-satunya yang asli dari Jawa yang 'mantan' preman, Sunan Kalijaga mampu meracik dengan ciamik dakwah beliau dengan tepat antara budaya dan syariat sehingga Islam di Jawa semakin menjadi kuat.
Pada hakikatnya, semua kesuksesan mereka adalah pancaran dari sifat Allah Azza Wajalla yang Maha Adil. Pancaran sifat Alloh itu Dia sampaikan melalui kitab-kitab suci dengan berbagai macam syariat. Salah satunya adalah dengan puasa yang mendesain para hambaNya menjadi orang bertakwa.
Karena kehormatan seorang manusia hidup di dunia itu terbatas tempat, waktu dan kondisi. Boleh jadi di tempatnya dia dicium tangannya wolak-walik, semua berbungkuk hormat ketika bertemu. Begitu juga waktu dia masih menjadi pegawai dengan jabatan yang disegani. Atau dalam kondisi dia sedang kaya raya serta berbaju serba mahal.