Dalam satu kesempatan, para santri pecinta lingkungan berkumpul usai sholat subuh berjamaah untuk berdoa bersama agar pada hari itu tidak hujan. Hal tersebut disebabkan saat itu akan ada acara tanam pohon dan peresmian serta restorasi sumber mata air bersama Gubernur Jawa Timur. Harapannya, hujan turun setelah acara tidak apa-apa karena akan baik untuk tanaman.
Wajah-wajah gembira begitu nampak karena pagi itu cuaca begitu cerahnya. Usai doa bersama, dilakukan senam Ling Tien Kung agar santri tetap sehat dan tidak capek karena terlalu lama duduk. Senam ini baru diperkenalkan oleh seorang santri yang juga instruktur. Terlihat banyak santri lain yang belum bisa karena sulitnya beberapa gerakan. Diantara gerakan senam itu ada sebuah gerakan tangan ke atas seperti membelah awan. Gerakan ini lazim dengan sebutan membuka jendela langit.
Usai melakukan gerakan itu, tiba-tiba hujan turun mengguyur begitu derasnya sehingga semua santri harus masuk ke dalam ruangan sekaligus sarapan dan minum kopi. Kemudian ada seorang santri yang iseng menggoda sang santri instruktur senam,
"Kang, ini kan ada gerakan membuka jendela langit sehingga jendelanya terbuka dan turun hujan. Dalam senam ini ada nggak gerakan menutup jendela langit?"
"Waduh, tidak ada di tutorialnya tuh." Jawabnya.
"Berarti siap-siap hujan terus ya. Kan jendela langit masih terbuka..."
Yang ditanya hanya senyum-senyum nyengir kuda sambil garuk-garuk kepala.