[caption id="attachment_164685" align="aligncenter" width="454" caption="Tentara. Image: antasari.net"][/caption]
Sekitar lima menit yang lalu mendapat kiriman SMS dari seorang teman lama di desa,
”Mas ini ada orang butuh uang, sawahnya mau dijual. Sempeyan mau beli?”
”Maaf saya sudah jarang di desa, bagaimana saya beli sawah?”
”Ya untuk simpanan toh..”
”Betul juga sih, tapi harganya berapa dan untuk apa dijual?”
”150 Juta. Untuk bayar anaknya daftar tentara”
......
Nah ketika mendengar itu saya jadi mengelus dada, karena dulu ada teman saya yang bayar uang puluhan juta tetapi tetap saja tidak jadi tentara. Sawah orang tuanya sudah habis, dan dia tetap saja menjadi pengangguran.
Saya pernah bertanya kepada teman saya itu. Bagaimana proses daftarnya, kok bisa seperti seperti itu jadinya. Dia mengatakan kalau dia bayar kepada seseorang yang juga tentara yang mendaftarkannya, setelah itu sudah tidak tahu uangnya diapakan. Tahu-tahu ada pengumuman kalau dia tidak diterima. Mencari orang yang mendaftakannya tadi juga sulit, karena dia ternyata mendaftarkan banyak orang. Bukan hanya dia.
Kalau dipikir, uang segitu kalau untuk modal jualan atau usaha lain mungkin masih ada yang bisa dilihat. Daripada hilang begitu saja.
Yang menjadi pertanyaan, apakah memang untuk daftar menjadi tentara harus membayar 150 juta?
Mungkin di antara pembaca yang lebih berpengalaman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
