Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hobi menulis

Blogger, penulis lepas.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sejumput Asa Merumput di Eropa

21 Oktober 2017   10:48 Diperbarui: 21 Oktober 2017   11:06 1807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Egy Maulana Vikri dalam salah satu selebrasi golnya. ( Photo: Instagram @egymaulanavikri )

Pembinaan pemain muda sepakbola Indonesia mulai menggeliat pada era Kurniawan Dwi Julianto atau era Primavera.  Mulai bangkit euforia tentang pemain-pemain muda Indonesia berbakat. Euforia itu semakin menjadi ketika Kurniawan dilirik Sampdoria, Bimasakti yang punya tendangan keras yg akurat bermain di Helsinborg FC, klub besar Swedia.

Setelah era Primavera, lalu era Baretti dan sesudahnya ada juga SAD, kemunculan pemain bintang muda mulai meredup. Andik Vermansyah juga sempat muncul dan melakukan trial di DC United, klub Amerika Serikat. Namun, performanya belum mampu memikat klub tersebut. Sampai kemudian era timnas U-19 Indra Sjafri memberikan harapan baru. Gaya blusukannya ke berbagai daerah memunculkan bintang-bintang "garuda muda" baru. Timnas U-19 yang dikapteni Evan Dimas muncul sebagai juara Piala AFF U-19 di Sidoarjo.

Evan Dimas muncul sebagai bintang yang sebelumnya mengantar Indonesia menaklukkan Korsel 3-2 di kualifikasi Piala Asia U-19.  Hattrick-nya menghancurkan Korsel. Evan pun digadang-gadang sebagai Messi-nya Indonesia.  Pemain yang pernah dilatih Pep Guardiola ini pun digadang-gadang untuk berkarir di Eropa.

Sempat menjalankan trial pada medio Mei 2016 di Espanyol, Evan Dimas ternyata gagal lolos seleksi dan akhirnya berkarir di tanah air. Terakhir, Evan Dimas sedang dikaitkan dengan klub lain, termasuk klub-klub Liga Malaysia setelah kontraknya dengan Bhayangkara FC habis akhir musim 2017 ini.   

Euforia terhadap timnas U-19 muncul kembali di era Egy Maulana Vikri. Kembali dilatih Indra Sjafri, timnas U-19 memunculkan bintang-bintang baru. Yang paling moncer adalah Egy yang berperan penting dalam penampilan mengesankan timnas U-19 di Turnamen Toulon di Prancis. Di turnamen itu, Egy mendapatkan penghargaan Jouer Revelation Trophee yang juga pernah diterima Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane. Penghargaan itu diberikan kepada Egy karena dinilai sebagai pemain yang paling berpengaruh di tim.

Egy yang sampai saat ini belum punya klub professional, digadang-gadang untuk bermain di luar negeri. Tidak mau bernasib sama dengan Evan yang gagal merumput di liga Eropa, orang tua asuh Egy, Subagya punya trik khusus. Pihak Egy pun meneken kontrak kerjasama dengan agen asal Serbia. Dan menolak menjalankan trial seperti para pendahulunya. "Jadi, saya bilang ke pihak agennya, Egy tidak akan menjalani trial di Eropa. Dia harus langsung sign kontrak dan main di klub. Kalau harus trial, saya tidak mau," katanya. Egy disebut-sebut diminati 3 klub Spanyol : Getafe, Espanyol, dan Real Madrid. Dua klub Portugal juga, kata Subagya tertarik pada Egy. 

Tampaknya harapan itu lebih besar saat ini. Terus berusaha dan berdoa, sepakbola mania Indonesia mendoakanmu, Egy.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun