Mohon tunggu...
arif ardliyanto
arif ardliyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis, pengajar, entrepreneurship

Saya pernah bekerja sebagai tukang tulis media cetak nasional, saat ini ingin menularkan pengalaman yang pernah diperoleh. Namun saya juga pengen belajar untuk ditularkan kembali

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Bisikan Menembus Tembok China ala MyChelle di Yuzu Indonesia Master

7 Oktober 2019   11:17 Diperbarui: 7 Oktober 2019   11:20 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mychelle Crhystine Bandaso dan Adnan Maulana merupakan pasangan ganda campuran Indonesia. Keduanya mengikuti event Yuzu Indonesia Master 2019 di Malang, Jawa Timur. Dengan mengusung target juara, keduanya harus puas sebagai runner up di GOR Ken Arok, Malang, Jawa Timur.

Pasangan ganda campuran ini tidak bisa merobohkan pertahanan China Guo Xin Wa/Zhang Shu Xian. Bagi pasangan ganda campuran Indonesia, ganda campuran China ini ibarat 'Tembok China' yang berdiri kokoh untuk ditembus. Butuh konsentrasi penuh dan kekuatan lebih untuk bisa merobohkan tembok yang sudah berdiri ratusan tahun ini.

Pasangan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso terpaksa harus finis di posisi kedua pada ajang YUZU Indonesia Masters 2019. Mereka gagal menjajaki podium juara tertinggi setelah di laga final kalah dengan terhormat dari Guo Xin Wa/Zhang Shu Xian. Mereka kalah 18-21 di game pembuka, Adnan/Mychelle sempat membuka peluang dan memaksa terjadinya rubber game usai menang 21-16 di game kedua.

Pertarungan di game penentu berlangsung sengit, sebenarnya Adnan/Mychelle nyaris merebut gelar juara setelah mendapatkan empat kali kesempatan match point, 20-19, 22-21, 25-24, dan 26-25. Keberuntungan kali ini berpihak pada pasangan Tiongkok. Pada saat Adnan/Mychelle unggul 26-25, Guo/Zhang justru mendapatkan tiga poin secara beruntun dan membalikan keadaan hingga menutup pertandingan dengan skor 26-28 untuk keunggulan Guo/Zhang.

Pertandingan yang sangat sengit ini membuat decak kagum penonton, dukungan semangat terus mengalir bak air hujan. Dukungan suporter inipun tidak disia-siakan pasangan ganda campuran Indonesia ini. Mereka berambisi untuk merobohkan 'Tembok China' yang terkenal sangat kokoh, karena kedua pasangan ini pernah bertemu di Vietnam dan dimenangkan oleh pasangan China.

Fakta inilah yang membuat Mychelle/Maulana semakin bersemangat untuk mengalahkan Guo Xin Wa/Zhang Shu Xian. Namun ambisi untuk mengalahkan pasangan China gagal, 'Tembok China' masih sangat tebal untuk ditembus.

Meski demikian, ada pemandangan menarik yang terlihat dalam pertandingan kemarin. Mychelle terus mengingatkan dan memberikan motivasi kepada Adnan Maulana, karena Maulana beberapa kali gagal melancarkan serangan maupun bertahan lalu ia berbisik. "Fokus, fokus, fokus...sabar....Ayoo...," itulah suara lirih yang diucapkan Mychelle kepada Maulana dalam pertandingan demi merobohkan pertahanan 'Tembok China'.

Ucapan semangat ini mulai membuahkan hasil, perlawanan sengit yang ditunjukan pasangan Indonesia selama tiga game ini sangat terasa. Pasangan China, Guo Xin Wa/Zhang Shu Xian harus jatuh bangun untuk menahan serangan dari Indonesia. Bahkan sesekali pasangan China ini menggeleng-gelengkan kepala, karena serangan pasangan Indonesia sangat terasan. "Kami pernah bertemu di Vietnam. Dibanding di Vietnam, pasangan ini (Mychelle dan Maulana) lebih baik di sini," ungkap Zhang Shu Xian setelah pertandingan.

Sementara,  Adnan Maulana mengakui kalau dirinya bersama Mychelle masih memiliki kekurangan. Persoalan paling pokok selama pertandingan adalah melawan kesabaran, karena ambisi yang mengarah ke nafsu untuk mengalahkan lawan inilah yang membuat kekalahannya kali ini. Meksi demikian, ia mengaku kalau pertandingan yang dilakukan memiliki peningkatan, hal ini terlihat dengan perlawanan yang ditunjukan selama pertandingan.

"Saat game pertama kami nggak sabar dan terburu-buru. Game kedua kami coba lebih sabar, dan akhirnya menang, pada game ketiga saat poin-poin akhir mungkin kurang beruntung saja, dan karena ingin cepat menang, jadinya malah kurang sabar. Terus saya sendiri di poin akhir banyak mati sendiri dan kehilangan poin, " tutur Adnan.

Padahal, lanjut dia, kesemoatan untuk menang sangat terbuka lebar. Pada game-game akhir, poin menambah angka terus terjadi. Namun, pasangan Guo Xin Wa/Zhang Shu Xian lebih kuat dalam bertahan. "Kami targetnya juara, iya nggak puas. Kedepan kami akan berupaya untuk bersabar dan tidak terburu-buru," papar Adnan Maulana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun