Mohon tunggu...
Arie Saptaji
Arie Saptaji Mohon Tunggu... -

Penulis serabutan, peternak teri, dan tukang nonton. Ia juga aktif menerjemahkan, menyunting naskah, mengerjakan ghostwriting, dan mengadakan pelatihan menulis dengan metode ART. Untuk bekerja sama, silakan menghubungi ariesaptaji@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Film-Film Natal Tanpa Kristus: Dari Makna Hidup Sampai Sinterklas Asli

23 Desember 2010   03:35 Diperbarui: 24 Desember 2020   08:53 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap tahun Hollywood selalu saja merilis film-film Natal atau berlatar Natal. Namun, kalau Anda mengharapkan film-film itu memaparkan atau mengacu pada kisah kelahiran Kristus, Anda hanya akan kecewa.

Hollywood lebih memilih kisah-kisah yang memiliki daya tarik "universal" (baca: lebih bisa diterima oleh berbagai kalangan). Alhasil, sosok yang diasosiasikan dengan Natal pun bukan lagi bayi dari Bethlehem, melainkan Sinterklas dari Kutub Utara. 

Toh, di tengah ilalang film-film Natal tanpa Kristus itu kita masih dapat menemukan beberapa butir gandum yang berharga. Berikut ini sejumlah film yang bisa menyemarakkan, dan semoga menambah nilai, perayaan Natal Anda. (Dinikmati di luar masa Natal pun tak masalah!)

It's a Wonderful Life (Frank Capra, 1946). Sebuah film klasik, dan film Natal terbaik. Ini sekaligus film Natal paling religius meski tanpa referensi spesifik terhadap Kekristenan.

George Bailey terpaksa melupakan impian masa mudanya dan tetap tinggal di Bedford Fall untuk melanjutkan usahanya ayahnya, membangun rumah murah bagi keluarga-keluarga kurang mampu. Suatu saat menjelang Natal, perusahaannya terancam bangkrut.

Frustasi, ia nyaris memberi hadiah Natal yang muram bagi keluarganya: bunuh diri. Datanglah seorang malaikat membatalkan niatnya, dan memberinya sebuah kesempatan langka: Melihat keadaan kotanya seandainya ia tidak pernah dilahirkan. 

George pun tersadarkan bahwa kehidupannya ternyata telah menyentuh sekian banyak orang. Kesadaran akan makna hidup seperti ini tentunya tidak akan "bunyi" dalam dunia yang tidak mengakui keberadaan Sang Khalik, yang menciptakan dan menetapkan tujuan hidup kita.

(Sumber: empireonline.com)
(Sumber: empireonline.com)

A Christmas Story (Bob Clark, 1983). Kata kunci film ini adalah: Nostalgia. Seorang anak kecil, Ralphie, sangat menginginkan pistol-pistolan Daisy Red Ryder 200 untuk hadiah Natalnya. Kisah ini berlatar kehidupan di kota Indiana, AS, pada 1940-an.

Kegigihan Ralphie – dengan cara-cara khas anak kecil – untuk mendapatkan hadiah itu menimbulkan berbagai kejadian menggelikan. Dan sang ayah, meski kelihatannya berjarak dan galak, nyatanya mengendus apa yang paling diinginkan anaknya. 

A Christmas Story sangat populer di Amerika. Pada Natal 2003, misalnya, saluran kabel TNT memutarnya tujuh kali berturut-turut dari pukul 05.00! Menontonnya, Anda bisa membandingkannya dengan pernik-pernik suasana Natal tempo doeloe di tengah keluarga Anda sendiri.

(sumber: esquire.com)
(sumber: esquire.com)

Mickey's Christmas Carol (Burny Mattison, 1983). Animasi 25 menit ini menandai penampilan kembali Mickey Mouse setelah "menghilang" selama 30 tahun. Ia menjadi Bob Cratchit dalam kisah yang diadaptasi dari novel Charles Dickens. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun