Mohon tunggu...
Arien Cahyani Putri
Arien Cahyani Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Peran Orang Tua dan Suasana Kondusif saat Pembelajaran Daring

12 Desember 2020   20:20 Diperbarui: 12 Desember 2020   20:45 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini seluruh dunia sedang mengalami bencana pandemi Coronavirus Disease (COVID-19). Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap berada di rumah dan aktivitas pendidikan juga dibatasi untuk meminimalisir penyebaran virus ini. Sebagai upaya berlanjutnya kegiatan pembelajaran di saat pandemi, pemerintah telah menetapkan kebijakan tentang pembelajaran yang dilakukan secara daring di rumah atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).

Namun, terdapat banyak keluhan yang dialami pelajar tentang ketidakefektifan pembelajaran di rumah, disebabkan suasana dan lingkungan yang tidak mendukung, seperti adanya suara yang mengganggu, ruangan yang tidak bersih, dan lain sebagainya. Menciptakan suasana kondusif di rumah merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan supaya pembelajaran daring tetap berjalan efektif.

Pada dasarnya saat suasana kondusif, anak menggunakan seluruh pancainderanya untuk belajar dengan tenang, dan di saat itulah mereka dapat menggunakan konsentrasinya dengan baik. Menurut Tessie Setiabudi dan Joshua Maruta dalam bukunya "Cerdas Mengajar: Dampingi Anak Anda Belajar dengan 13 Kiat Jitu", ada 3 hal aspek yang harus diperhatikan untuk mendukung anak supaya belajar dengan optimal, yaitu aspek internal, aspek eksternal, dan lingkungan.

Walaupun para orang tua pertama kali merasakan tentang bagaimana proses anak belajar di saat melaksanakan proses belajar di rumah karena adanya pandemi Covid-19, peran mereka disini sangat penting untuk mendukung keberhasilan belajar anaknya serta lingkungan rumah yang nyaman. Hal ini membuat orang tua semakin sadar betapa sulitnya mendidik anak secara tatap muka, apalagi masih banyak orang tua yang belum mengetahui tentang penggunaan teknologi untuk membantu anaknya saat melakukan PJJ.

Lalu, tidak seluruh keluarga dalam keadaan yang harmonis, seperti contoh pada kasus anak yang mengalami broken home karena orang tuanya bercerai. Saat pandemi ini, banyak sekali kasus perceraian yang terjadi, "Masyarakat memahami new normal sebagai arus normal semuanya, dari bulan Mei ada 98 kasus sampai Juni pertengahan ada 291 perkara yang kami terima," ujar Wakil Ketua Pengadilan Agama Kelas 1A Semarang Muhamad Camuda dikutip dari siaran CNNIndonesia TV, Rabu (24/6). CNNindonesia.com.

Untuk mencapai pembelajaran yang kondusif, para orang tua harus memperhatikan bagian inti terlebih dahulu yaitu mental dan emosional anak. Mereka yang mengalami kasus di atas dapat mengganggu aktivitas belajarnya di rumah karena mentalnya terganggu yang megakibatkan hilangnya minat dalam belajar. Keadaan tersebut terjadi karena ketidakdewasaan dalam mengatasi masalah dan hilangnya tanggung jawab orang tua untuk membimbingnya ke arah yang positif.

Selanjutnya, keadaan fisik seorang anak menjadi hal yang harus diutamakan untuk menciptakan kondisi belajar kondusif. Banyak para pelajar saat melakukan pembelajaran daring masih mengabaikan kondisi fisik mereka, seperti kurangnya tidur karena tugas yang menumpuk, makan tidak teratur, terlalu lama duduk, dan lain sebagainya. Padahal, kesehatan merupakan prioritas semua orang. Jika sudah jatuh sakit, pembelajaran tidak akan berjalan secara optimal.

Sarana dan prasarana belajar juga merupakan salah satu faktor yang harus diberikan oleh orang tua untuk membentuk suasana belajar anak yang santai dan nyaman. Pasti banyak hal yang mengganggu apabila sarana dan prasarana tidak mendukung, contohnya seperti pelajar yang tidak bisa mengerjakan tugasnya karena tidak mampu membeli kuota paket data di saat PJJ. Oleh sebab itu, orang tua harus menyediakan kebutuhan untuk pembelajaran daring, ruangan yang memadai untuk belajar, perangkat (gawai dan laptop) sebagai fasilitas belajar daring, memberikan makanan dan minuman, dan lain sebagainya.

Maka dari itu, kedua orang tua harus memiliki kesadaran dan bekerja sama demi mendukung kesuksesan anak di saat pembelajaran daring, karena mereka membutuhkan pendamping terdekatnya serta dorongan motivasi belajar yang tinggi. Motivasi sangat dibutuhkan seorang anak untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan supaya dapat mengatasi kesulitan dalam pembelajaran dengan cara memberikan pujian atas prestasi yang telah dicapainya.

Selain itu, menciptakan suasana kondusif juga merupakan hal yang harus dilakukan antara anak dan orang tua dengan cara menjaga hubungan komunikasi tetap harmonis, memberikan perhatian lebih kepada anak, dapat membagikan waktu antara pekerjaan rumah dan mendampingi anak saat pembelajaran daring, dan membentuk lingkungan yang ramah bagi anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun